Show simple item record

dc.contributor.authorShanty Anitasari
dc.date.accessioned2015-03-20T07:02:52Z
dc.date.available2015-03-20T07:02:52Z
dc.date.issued2015-03-20
dc.identifier.nimNIM101510601010
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61908
dc.description.abstractManajemen Rantai Pasokan Produk Olahan Mangga Arum Manis di Kabupaten Situbondo. Shanty Anitasari, 101510601010, 2014, Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember. Salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Situbondo adalah komoditas mangga khususnya varietas Arum Manis. Produksi buah mangga secara umum tidak terjual habis di pasar karena ketidaksesuaian dengan kriteria yang diminta pasar. Untuk mengurangi kelemahan karakteristik buah mangga bersifat musim, maka dibutuhkan upaya untuk mengubah buah mangga menjadi produk olahan mangga. Pengembangan jaringan agroindustri untuk menciptakan nilai produk olahan mangga melalui integrasi manajemen rantai pasokan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manajemen rantai pasokan (aliran produk, aliran keuangan, dan aliran informasi) produk olahan mangga di Kabupaten Situbondo, (2) efisiensi pemasaran produk olahan mangga di Kabupaten Situbondo, (3) nilai tambah produk olahan mangga di Kabupaten Situbondo. Metode penentuan daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja dan dapat mewakili populasi agroindustri produk olahan mangga yakni terdapat 7 agroindustri produk olahan mangga di Kabupaten Situbondo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analitik dengan metode pengambilan sampel purposive dan snowball. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan menggunakan deskriptif, analisis marjin pemasaran serta analisis metode hayami untuk menghitung nilai tambah. Hasil penelitian menjabarkan bahwa struktur rantai pasokan produk olahan mangga terdiri dari anggota primer rantai pasokan yakni petani, pedagang pengumpul, agroindustri, pedagang pengecer dan konsumen sedangkan anggota sekunder rantai pasokan terdiri dari lembaga sarana produksi, lembaga permodalan, pemerintah, Asosiasi Petani Mangga Situbondo, dan ekspedisi pedagang. Aliran produk mengalir dari petani mangga hingga ke konsumen akhir terdiri dari 4 aliran produk. Aliran keuangan mengalir dari konsumen akhir produk olahan ke petani berupa aliran uang tunai. Aliran informasi mengalir dari vii konsumen akhir ke petani mengenai pemesanan dan informasi pasar. Mekanisme rantai pasokan masih belum berjalan optimal karena penyediaan bahan baku tidak kontinyu dan pemassaran hanya dalam skala lokal. Pengukuran kinerja rantai pasokan melalui saluran pemasaran produk olahan mangga di Kabupaten Situbondo terdiri dari saluran nol tingkat (agroindustri-konsumen) dan saluran satu tingkat (agroindustri-pedagang pengecer-konsumen) yang keduanya efisien. Pengukuran kinerja rantai pasokan melalui pendekatan nilai tambah diperoleh hasil bahwa agroindustri pengolahan mangga mampu memberikan nilai tambah yang menguntungkan. Pengembangan manajemen rantai pasokan ini memerlukan adanya kerjasama yang saling menguntungkan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries101510601010;
dc.subjectrantai pasokan, agroindustri, produk olahan mangga arum manis, efisiensi pemasaran, nilai tambah.en_US
dc.titleMANAJEMEN RANTAI PASOKAN PRODUK OLAHAN MANGGA ARUM MANIS DI KABUPATEN SITUBONDOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record