MANAJEMEN RANTAI PASOKAN PRODUK OLAHAN MANGGA ARUM MANIS DI KABUPATEN SITUBONDO
Abstract
Manajemen Rantai Pasokan Produk Olahan Mangga Arum Manis di
Kabupaten Situbondo. Shanty Anitasari, 101510601010, 2014, Program Studi
Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Jember.
Salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Situbondo adalah komoditas
mangga khususnya varietas Arum Manis. Produksi buah mangga secara umum
tidak terjual habis di pasar karena ketidaksesuaian dengan kriteria yang diminta
pasar. Untuk mengurangi kelemahan karakteristik buah mangga bersifat musim,
maka dibutuhkan upaya untuk mengubah buah mangga menjadi produk olahan
mangga. Pengembangan jaringan agroindustri untuk menciptakan nilai produk
olahan mangga melalui integrasi manajemen rantai pasokan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manajemen rantai pasokan
(aliran produk, aliran keuangan, dan aliran informasi) produk olahan mangga di
Kabupaten Situbondo, (2) efisiensi pemasaran produk olahan mangga di
Kabupaten Situbondo, (3) nilai tambah produk olahan mangga di Kabupaten
Situbondo. Metode penentuan daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja dan
dapat mewakili populasi agroindustri produk olahan mangga yakni terdapat 7
agroindustri produk olahan mangga di Kabupaten Situbondo. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dan analitik dengan metode pengambilan sampel
purposive dan snowball. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan
data sekunder. Analisis data yang digunakan menggunakan deskriptif, analisis
marjin pemasaran serta analisis metode hayami untuk menghitung nilai tambah.
Hasil penelitian menjabarkan bahwa struktur rantai pasokan produk olahan
mangga terdiri dari anggota primer rantai pasokan yakni petani, pedagang
pengumpul, agroindustri, pedagang pengecer dan konsumen sedangkan anggota
sekunder rantai pasokan terdiri dari lembaga sarana produksi, lembaga
permodalan, pemerintah, Asosiasi Petani Mangga Situbondo, dan ekspedisi
pedagang. Aliran produk mengalir dari petani mangga hingga ke konsumen akhir
terdiri dari 4 aliran produk. Aliran keuangan mengalir dari konsumen akhir
produk olahan ke petani berupa aliran uang tunai. Aliran informasi mengalir dari
vii
konsumen akhir ke petani mengenai pemesanan dan informasi pasar. Mekanisme
rantai pasokan masih belum berjalan optimal karena penyediaan bahan baku tidak
kontinyu dan pemassaran hanya dalam skala lokal. Pengukuran kinerja rantai
pasokan melalui saluran pemasaran produk olahan mangga di Kabupaten
Situbondo terdiri dari saluran nol tingkat (agroindustri-konsumen) dan saluran
satu tingkat (agroindustri-pedagang pengecer-konsumen) yang keduanya efisien.
Pengukuran kinerja rantai pasokan melalui pendekatan nilai tambah diperoleh
hasil bahwa agroindustri pengolahan mangga mampu memberikan nilai tambah
yang menguntungkan. Pengembangan manajemen rantai pasokan ini memerlukan
adanya kerjasama yang saling menguntungkan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]