Show simple item record

dc.contributor.authorAngga Wijaya
dc.date.accessioned2015-03-19T12:18:03Z
dc.date.available2015-03-19T12:18:03Z
dc.date.issued2015-03-19
dc.identifier.nimNIM101510601084
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61889
dc.description.abstractDampak Penerapan Peraturan Pemerintah No.109 Tahun 2012 Terhadap Motivasi Petani Menanam Tembakau Kasturi di Kabupaten Jember. Angga Wijaya, 101510601084, 2014, DPU: Rudi Hartadi, S.P., M.Si. DPA: Julian Adam Ridjal, S.P., M.P. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember. Kabupaten Jember merupakan salah satu produsen tembakau terbesar di Jawa Timur. Tembakau merupakan komoditas utama daerah jember sejak 1850 masehi. Komoditas tembakau di Kabupaten Jember memiliki peran yang sangat penting bagi tingkat perekonomian masyarakat terutama dalam penyerapan tenaga kerja baik di sektor on farm maupun off farm. Salah satu jenis tembakau yang diproduksi oleh petani di kabupaten Jember adalah jenis Voor-Oogst. Tembakau Voor-Oogst adalah jenis tembakau yang ditanam pada akhir musim penghujan dan dipanen pada musim kemarau seperti tembakau kasturi. Tembakau kasturi adalah tembakau yang pada umumnya diproduksi dalam bentuk krosok dengan menggunakan sinar matahari secara langsung. Tembakau merupakan tanaman komersil yang baik untuk dikembangkan khususnya di Kabupaten Jember. Akan tetapi, pengembangan komoditas tembakau pada saat ini dihadapkan pada peraturan pemerintah mengenai pembatasan produksi tembakau. Hal tersebut dinilai dapat merugikan petani tembakau. Peraturan Pemerintah (PP) No. 109 Tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berbahaya dan harus dalam pengendalian. Pengendalian tersebut meliputi aspek produksi, impor tembakau, peredaran rokok atau tembakau, perlindungan khusus bagi anak dan perempuan hamil serta kawasan tanpa rokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perkembangan luas lahan produksi tembakau kasturi di Kabupaten Jember sebelum dan sesudah adanya penerapan PP No.109 tahun 2012, (2) tingkat pendapatan petani tembakau kasturi di Kabupaten Jember sebelum dan sesudah adanya penerapan PP No.109 tahun 2012, (3) tingkat efisiensi usahatani tembakau kasturi di Kabupaten Jember sebelum dan sesudah adanya penerapan PP No.109 tahun 2012, (4) motivasi vii petani tembakau dalam menanam tembakau kasturi di Kabupaten Jember setelah adanya penerapan PP No.109 tahun 2012. Penentuan daerah penelitian dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive Method, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, analitik, kausal-komparatif. Metode pengambilan contoh atau sampel yaitu menggunakan multiple stage sample pada sentra-sentra produksi tembakau kasturi di Kabupaten Jember dan disproportionate stratified random sampling dengan 30 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Analisis yang digunakan adalah (1) Analisis pendapatan, (2) Analisis R/C ratio (3) Uji beda atau uji-t untuk dua kelompok data dari kelompok sampel berpasangan dan (4) Analisis skoring. Hasil Penelitian ini adalah (1) Luas lahan produksi tembakau kasturi pada tahun 2011 mencapai 9790,50 Ha, sedangkan pada tahun 2013 hanya sebesar 9138,00 Ha. Sehingga diketahui bahwa luas lahan produksi tembakau kasturi mengalami penurunan sebesar 652,5 Ha. Penurunan luas lahan produksi tersebut sebagian kecil dipengaruhi oleh adanya penerapan PP No.109 tahun 2012 dan sebagian besar dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak menentu. (2) Rata-rata tingkat pendapatan yang diterima oleh petani tembakau kasturi di Kabupaten Jember sebelum dan sesudah adanya penerapan PP No.109 tahun 2012 diperoleh nilai signifikansi uji-t sebesar 4,07 x 10 viii -6 . Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari α = 0,05 (4,07 x 10 -6 < 0,05). Artinya rata-rata tingkat pendapatan usahatani tembakau kasturi sebelum dan sesudah adanya penerapan PP No.109 tahun 2012 mengalami perbedaan. Rata-rata tingkat pendapatan yang diterima oleh petani mengalami penurunan, akan tetapi masih menguntungkan. (3) Rata-rata tingkat efisiensi usahatani yang dilakukan oleh petani tembakau kasturi sebelum dan sesudah adanya penerapan PP No.109 tahun 2012 diperoleh nilai signifikansi uji-t sebesar 1,74 x 10 -22 . Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari α = 0,05 (1,74 x 10 -22 < 0,05). Artinya rata-rata tingkat efisiensi usahatani tembakau kasturi sebelum dan sesudah diterapkannya PP No.109 tahun 2012 mengalami perbedaan. Rata-rata tingkat efisiensi usahatani tembakau kasturi mengalami penurunan, akan tetapi masih efisien. (4) Tingkat motivasi petani dalam menanam tembakau kasturi di Kabupaten Jember yaitu memiliki motivasi yang tinggi. Rata-rata motivasi petani dalam menanam tembakau kasturi setelah adanya penerapan PP No.109 tahun 2012 yang meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuan aktualisasi diri yaitu sebesar 44,33. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat motivasi petani masih tinggi. Sedangkan dari ke lima aspek tersebut kebutuhan fisiologis merupakan aspek yang sangat berpengaruh terhadap motivasi petani dengan nilai sebesar 24,89%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries101510601084;
dc.subjectDAMPAK PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NO.109 TAHUN 2012 TERHADAP MOTIVASI PETANI MENANAM TEMBAKAU KASTURI DI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.titleDAMPAK PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NO.109 TAHUN 2012 TERHADAP MOTIVASI PETANI MENANAM TEMBAKAU KASTURI DI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record