STUDI TENTANG DEMAM BERDARAH DENEVE ( DBD) DI WILAYAH KOTATIF JEMBER PERIODE TAHUN 1993-2000
Abstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang diakibatkan
oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk terutama oleh Aedes aegypt1. Infeksi
virus dengue merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan di negara-negara
sub tropis hingga tropis, termasuk di Indonesia. Penanganan yang kurang baik oleh
pemerintah dan didorong oleh kultur budaya masyarakat yang belum mendukung
rnaka DBD san gat penting untuk diperhatikan. Tujuan penelitian ini adalah : ( 1)
memperoleh data dan informasi tentang jumlah kasus penderita DBD di wilayah
kotatif Jember periode tahun J 993-2000, (2) mengetahui perbandingan jurnlah kasus
daerah yang endemis dan sporadis pada kasus DBD di wilayah kotatif Jember periode
tahun 1993-2000, (3) mengetahui pola kejangkitan DBD berdasarkan pola
kejangkitan tahun-tahun sebelwnnya, (4) mengetahui sebaran DBD menurut kriteria
umur dan jenis kelamin penderita di wilayah Kotatif Jember periode tahun 1996-
2000, (5) mengetahui penanganan DBD dari tahun ke tahun. Untuk memperoleh data
jumlah kasus DBD peneliti mengambil langkah-langkah sebagai berikut : (1)
observasi, (2) dokumentasi dan (3) interviu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa : Kecarnatan Kaliwates merupakan daerah endemis yang memiliki jumlah
kasus dan jumlah penduduk terbanyak, diikuti oleh kecamatan Sumbersari dan
kecamatan Patrang. Di simpulkan bahwa . (1) jumlah kasus pendenta DBD di
wilayah Kotatif Jember (Kecamatan Kaliwates, Patrang dan Sumbersari) dari tahun
1993-2000 sebanyak 361 kasus terbagi dalam Kecamatan Kaliwates (154 kasus),
Kecamatan Patrang (74 kasus) dan Kecamatan Sumbersari (133 kasus). (2)
perbandingan jumlah kasus daerah endemis dan sporadis pada kasus DBD di wilayah
kotatif Jember periode tahun 1993-2000 adalah lebih banyak daerah endemis (53%)
dibandingkan daerah sporadis (47%), (3) berdasarkan grafik pola kejangkitan tahuntahun
sebelumnya DBD mempunyai pola yang sama dengan ledakan tiap lima
tahunan. ( 4) sebaran DBD menurut kriteria umur penderita di wilayah Kotatif Jember
diketahui yang tertinggi pada kelompok anak-anak (53%), diikuti kelompok dewasa
(28%) dan kelompok balita (19%), (5) sebaran DBD menurut kriteria jenis kelamin
penderita di wilayah Kotatif Jember pada kelompok laki-laki 24% lebih banyak
dibandingkan kelompok perernpuan dan (6) penanganan DBD dari tahun ke tahun
dilakukan secara preventif dan kuratif (perawatan).
Collections
- UT-Faculty of Law [6243]