• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PENGARUH NIKOTIN SELAMA ORGANOGENESIS TERHADAP PERKEMBANGAN RANGKA AKSIAL PRA LAHIR MENCIT ALBINO ( mus muscucus ) SWISS WEBSTER SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMU

    Thumbnail
    View/Open
    Endang saptiningsih.pdf (2.167Mb)
    Date
    2015-01-26
    Author
    Endang Saptiningsih
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Nikotin merupakan komponen zat kimia terbanyak dijumpai dalam rokok, memiliki daya toksik yang cepat menimbulkan gejala keracunan dan bersifat teratogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nikotin selama organogenesis terhadap perkembangan rangka aksial pra lahir mencit albino dan untuk mengetahui umur kebuntingan yang paling sensitif serta untuk mengetahui apakah kelainan dan kelambatan penulangan rangka aksial yang terjadi akibat pemberian nikotin pada induk yang bunting secara intraperitoneal dengan dosis 6, 12 dan 18 mgfkg b.b pada umur kebuntingan 7, 9 dan 11 hari dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi. Mencit dibunuh saat umur kebuntingan 18 hari dan dilakukan eviserasi, kemudian diamati adanya kelainan rangka aksial fetus. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa nikotin dapat menyebabkan kelainan rangka berupa kelainan rusuk ke-14 yang pendek dan pendek unilateral, sternebra yang rudimen, asimetris, "dumbbell", terbelah, dan kelambatan penulangan supraoksipital serta parietal. Persentase fetus yang mengalami kelainan rangka aksial meningkat sangat nyata dari kontrol pada umur kebuntingan 7 hari. Dalam pengamatan ini tidak ditemukan kelainan pada vertebra torakalis. Kelainan rangka aksial umumnya meningkat sangat nyata seiring dcngan meningkatnya dosis. Kecuali pada kelainan rangka rusuk ke-14 dan kelambatan penulangan parietal hanya ditemukan pada dosis 12 dan 18 mg/kg b.b pada "elompok umur kebuntingan 7 hari dan meningkat sangat nyata dan kontrol. Sedang kelainan rangka berupa sternum rudimen, pada umur kebuntmgan 9 dan II hari hanya ditemukan pada dosis 12 dan 18 mglk.g b.b. Kcsimpulan dari penelitian bahwa umur kebuntingan 7 hari merupakan umur paling sensitif terhadap dosis nikotin karena paling banyak memunculkan kelainan rangka aksial.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61043
    Collections
    • UT-Faculty of Law [6287]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository