APLIKASI METODE FLUIDIZED BED DRYING PADA PROSES PRODUKSI TEPUNG KECAMBAH KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.)
Abstract
Berdasarkan proses pengeringan yang dilakukan, kecambah kacang hijau
memiliki kadar air awal rata-rata mulai dari 68,85-72,25 (%bb). Sedangkan kadar
air yang dihasilkan setelah pengeringan pada masing-masing suhu memiliki nilai
rata-rata <10 (%bb) sesuai dengan standar mutu tepung kacang hijau. Pada suhu
pengeringan 70°C membutuhkan waktu pengeringan 75-140 menit, pada suhu
pengeringan 60°C dibutuhkan waktu pengeringan 105-200 menit sedangkan pada
suhu pengeringan 50°C dibutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama yaitu 105-
210 menit.
Tepung kecambah kacang hijau yang dihasilkan memiliki tingkat kehalusan
(FM) sebesar 1,80-2,19, ukuran rata-rata butiran (D) sebesar 0,36-0,48 mm,
densitas curah sebesar 0,570-0,676 g/cm3, tingkat kecerahan sebesar 82,2-83,4,
parameter warna a sebesar -1,3-(-0,8), parameter warna b sebesar 16,0-18,5,
derajat putih sebesar 74,3-76,9, dan daya serap air sebesar 1,958-2,714 g/ml.
Berdasarkan hasil penelitian, lama blansing lebih dominan berhubungan
terhadap sifat fisik produk tepung kecambah kacang hijau dibanding dengan suhu
pengeringan. Lama blansing berbanding lurus dengan densitas curah, parameter
warna b, dan daya serap air, dan lama blansing berbanding terbalik dengan tingkat
kehalusan, ukuran rata-rata butiran, dan derajat putih. Suhu pengeringan
berbanding lurus terhadap densitas curah dan parameter warna b.