APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK PENGEMBANGAN MUTU ROTI MANIS BERBAHAN BAKU MOCAF (Studi Kasus di Outlet Mr. Te Jember)
Abstract
Roti manis adalah produk pangan yang cukup popular di Indonesia. Hal ini
diketahui dari data konsumsi roti manis masyarakat Indonesia pada tahun 2008
mencapai 6,4 miliar potong roti (SUSENAS, 2008). Tingginya konsumsi roti manis
masyarakat indonesia mengakibatkan ketergantungan dan meningkatnya impor terigu
sebagai bahan bakunya. Triwulan pertama tahun ini total impor tepung terigu secara
nasional mencapai 44.560 MT naik 4,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun
lalu (Fardaniah, 2014). Pemanfaatan MOCAF sebagai bahan baku roti manis
diharapkan mampu mengurangi impor terigu. Namun sejauh ini belum diketahui
secara pasti tingkat harapan dan kepuasan terhadap mutu roti manis berbahan baku
MOCAF.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui harapan dan
tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu produk adalah metode Quality Function
Deploymen (QFD). Selain digunakan untuk mengetahui karakteristik roti manis,
metode QFD juga dapat digunakan untuk pengembangan mutu roti manis berbahan
baku MOCAF. Berdasarkan perhitungan dan analisis menggunakan metode QFD, roti
manis berbahan baku MOCAF, untuk atribut rasa dan tekstur merupakan atribut yang
perlu ditingkatkan mutunya karena menunjukkan nilai rasio perbaikan 1,22 dan 1,19.
Proses pengolahan yang harus diperbaiki untuk meningkatkan mutu rasa dan tekstur
roti manis berbahan baku MOCAF yaitu proses penambahan telur dan mentega, proses
penambahan gula dan susu bubuk, serta jumlah perbandingan MOCAF.
Berdasarkan analisis diagram sebab akibat ketidaksesuaian mutu roti manis
berbahan baku MOCAF disebabkan oleh bahan atau material yang berkaitan dengan
formulasi, metode pengolahan yaitu teknologi pengolahan, dan manusia yang
berkaitan dengan keahlian dalam memproduksi roti manis. Analisis dengan metode
ii
SWOT menghasilkan nilai skor faktor internal kekuatan 1,15 dan kelemahan 1,75.
Nilai skor faktor eksternal peluang 2.11 dan ancaman 1.06. Nilai tersebut
menggambarkan posisi atribut rasa dan tekstur roti manis berbahan baku MOCAF
dalam diagram cartesius berada pada kuadran III. Sehingga strategi pengembangan
mutu yang dapat dilakukan adalah W-O yaitu dengan mengurangi jumlah penambahan
MOCAF dan penggunakan pelembut pada proses pembuatan roti manis berbahan baku
MOCAF.