dc.description.abstract | Data hasil uji KHM pada konsentrasi 20%, 25%, 30%, 35%, 40%, 45% ,50%
dengan parameter visual tingkat kekeruhan larutan yang dibandingkan dengan
kontrol pelarut maupun kontrol bakteri. Setelah inkubasi 24 jam pada konsentrasi
20%, 25%, 30% dan 35% didapatkan hasil larutan uji keruh sedangkan pada
konsentrasi 40%, 45% dan 50% di dapatkan hasil larutan uji jernih. Dapat
disimpulkan nilai KHM asap cair tempurung kelapa pada konsentrasi 40%.
Selanjutnya dilanjutkan pengamatan dengan cara menanam hasil uji dilusi pada
NA untuk penentuan nilai KBM. Untuk menentukan KBM digunakan konsentrasi
jernih dari hasil uji KHM yakni : konsentrasi 40%, 45% dan 50%
Data hasil uji KBM asap cair tempurung kelapa dengan menggunakan metode
pour plate didapatkan hasil pada konsentrasi 40% dan 45% masih terdapat adanya
pertumbuhan bakteri sedangkan pada konsentrasi 50% tidak terdapat adanya
pertumbuhan bakteri. Asap cair tempurung kelapa mampu mematikan
mikroorganisme pada konsentrasi rendah yaitu pada konsentrasi 50% v/v.
Sehingga dapat dikatakan asap cair tmpurung kelapa mempunyai aktivitas
antimikrobial.
Penelitian ini dapat membuktikan bahwa asap cair tempurung kelapa
menggunakan metode dilusi memiliki aktifitas antimikrobial terhadap S. aureus
secara in vitro, senyawa yang paling berperan aktif sebagai antimikrobial adalah
senyawa fenol.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, perlu dilakukan penelitian untuk
dilakukan penelitian penentuan keefektifan disinfektan dengan melihat koefisien
fenol dengan membandingkan fenol yang terkandung dalam asap cair tempurung
kelapa dengan fenol standart. | en_US |