Show simple item record

dc.contributor.authorYogi Andiansyah
dc.date.accessioned2014-11-05T02:31:34Z
dc.date.available2014-11-05T02:31:34Z
dc.date.issued2014-11-05
dc.identifier.nimNIM091510601032
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/60006
dc.description.abstractHasil dari penelitian ini adalah (1) Hal-hal yang melatarbelakangi moral ekonomi petani dalam berusahatani ubikayu adalah indikator pertimbangan pendapatan, luas lahan, teknik budidaya, dan pengalaman. Indikator pertimbangan umur, pemenuhan kebutuhan pangan, dan tingkat pendidikan tidak menjadi indikator mereka dalam melakukan kegiatan berusahatani ubikayu. Dalam konsepsi moral ekonomi petani yang ditunjukan dengan perilaku petani dalam kehidupan sehari-harinya, petani ubikayu di Kecamatan Patrang masih belum dalam keadaan krisis subsistensi yaitu dimana seseorang akan berhenti mengkonsumsi bahan pangan yang sebelumnya beras beralih memakan bahan makan lain seperti umbi- umbian, dan lain-lain. Selain itu kehidupan diantara sesama petani dan bertetangga masih ditemukan budaya tolong-menolong antar sesama dalam berbagai hal. Salah satu fenomena yang terjadi adalah keadaan sosial petani dalam bertetangga salah satunya mereka berbagi bibit jika salah satu petani kekurangan bibit yang bagus petani yang lain membantu dengan memberikan bibit secara cuma- cuma tanpa meminta imbalan. Keadaan modal yang kurang dapat tertutupi dengan bantuan dari saudara terdekat maupun tetangga yang memiliki pendapatan lebih. (2) Usahatani ubikayu di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember secara finansial layak untuk diusahakan dengan kriteria investasi NPV (Net Present Value) Rp 19.238.557,- , Net B/C (Net Benefit Cost Ratio) 2,36 ,Gross B/C (Gross Benefit Cost Ratio) 1,45 , IRR (Internal Rate of Return) 41,4% , PR (Profitability Ratio) 1,36 , PP (Payback Period) 3,336 (3 tahun 4 bulan 1 hari) yang berlaku pada tingkat suku bunga 12%. (3) Perlakuan hasil pasca panen dari usaha tani ubikayu di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember lebih banyak untuk dijual langsung kepada penebas. Sebanyak 80,6% petani menjual hasil panennya kepada penebas. Hasil panen yang diolah menjadi produk lain dilakukan petani jika terdapat sisa dari hasil panennya, selain itu ada petani yang sekaligus menjadi penebas untuk memenuhi bahan baku home industrinya, dan jika ada pesanan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091510601032;
dc.subjectUsahatani, Ubi Kayu, Moral Ekonomien_US
dc.titleMORAL EKONOMI PETANI DAN ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI UBI KAYU DI KECAMATANPATRANG KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record