PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL DOKTER GIGI-PASIEN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DI POLI GIGI PUSKESMAS JEMBER
Abstract
Keberhasilan komunikasi
interpersonal dokter gigi kepada pasien berdampak pada kenyamanan dan kepuasan
bagi pasien ataupun bagi dokter gigi. Hal ini membuat komunikasi dokter gigi-pasien
harus dikuasai dan dimiliki oleh dokter gigi. Kompetensi komunikasi dalam dunia
kedokteran dapat dikatakan terabaikan, baik dalam pendidikan maupun dalam praktik
kedokteran /kedokteran gigi. Data Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran
Indonesia (MKDKI), tahun 1998-2006 terdapat sembilan kasus pengaduan terhadap
profesi dokter dan yang sering menjadi pokok kasus sengketa adalah lemahnya
komunikasi antara dokter dan pasien. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui
apakah ada pengaruh komunikasi interpersonal antara dokter gigi dengan pasien
terhadap tingkat kepuasan pasien di Poli Gigi Puskesmas di Jember.
Jenis Penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional. Peneliti mengambil tempat penelitian di 11 Puskesmas untuk mewakili 47
Puskesmas yang ada di Kabupaten Jember. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling dan jumlah subyek 398 responden. Variabel dalam
penelitian adalah komunikasi interpersonal dokter gigi pasien dan kepuasan pasien .
Alat ukur penelitian adalah kuisoner. Kuisoner terdiri atas 17 pertanyaan. 8
pertanyaan mengenai komunikasi interpersonal dan 9 pertanyaan mengenai kepuasan
pasien.
Hasil uji chi square untuk komunikasi interpersonal dokter gigi-pasien adalah
p=0,000 [p < α (0,05)]. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh komunikasi
interpersonal dokter gigi-pasien terhadap kepuasan pasien di poli gigi puskesmas di
Jember. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh komunikasi
interpersonal dokter gigi-pasien terhadap tingkat kepuasan di poli gigi puskesmas di
Jember.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]