MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
Abstract
Hasil analisis data dari tujuan penelitian pertama menggunakan Independent-
Sample T-test diperoleh nilai diperoleh Sig. (1-tailed) sebesar 0,020 atau 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika
siswa menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Disertai Teknik
Scaffolding dan model pembelajaran direct intruction di SMA Negeri 1 Rambipuji.
Hasil penelitian dari tujuan penelitian kedua menunjukkan bahwa kemampuan
berpikir rasional siswa termasuk dalam kriteria baik, dengan persentase rata-rata
sebesar 80,05%. Hasil analisis data dari tujuan penelitian ketiga Bivariate Correlation
diperoleh Sig. (2-tailed) sebesar 0,023 atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir rasional dan hasil belajar
siswa.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini
adalah: (1) Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa
menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Disertai Teknik
Scaffolding dan model pembelajaran direct intruction dalam pembelajaran fisika di
SMA; (2) Kemampuan berpikir rasional siswa untuk semua indikator dengan
menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) disertai teknik
scaffolding termasuk dalam kriteria baik; (3) Ada hubungan yang signifikan antara
kemampuan berpikir rasional siswa dan hasil belajar fisika menggunakan model
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) disertai teknik scaffolding.