dc.contributor.author | Erlisa Nur Septia | |
dc.date.accessioned | 2014-05-07T00:58:26Z | |
dc.date.available | 2014-05-07T00:58:26Z | |
dc.date.issued | 2014-05-07 | |
dc.identifier.nim | NIM091710201013 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/57455 | |
dc.description.abstract | Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air ampas tahu mengalami
penurunan dari 83,37%bb - 84,86%bb menjadi 0,21%bb - 10,16%bb berdasarkan
suhu pengeringan. Penurunan kadar air ampas tahu terjadi sangat cepat pada suhu
130ºC dan lambat pada suhu 55ºC. Laju pengeringan ampas tahu semakin
meningkat seiring dengan peningkatan suhu pengeringan. Hasil perbandingan
model pengeringan Page dan Wang & Singh dalam memprediksi data observasi
menunjukkan bahwa Model Wang & Singh paling sesuai untuk mendeskripsikan
karakteristik pengeringan ampas tahu menggunakan pemanas halogen. Perubahan
warna ampas tahu dipengaruhi oleh waktu dan suhu pengeringan, dimana
meningkatnya suhu dan waktu pengeringan berpengaruh pada peningkatan nilai
total perbedaan warna (ΔE). Selain itu, warna produk ampas tahu kering yang
dihasilkan cenderung berwarna kuning kemerahan. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 091710201013; | |
dc.subject | Ampas Tahu, Pemanas Halogen, Perpindahan Massa | en_US |
dc.title | PROSES PERPINDAHAN MASSA DAN PERUBAHAN WARNA AMPAS TAHU SELAMA PENGERINGAN MENGGUNAKAN PEMANAS HALOGEN | en_US |
dc.type | Other | en_US |