FITOREMEDIASI LIMBAH CAIR MOCAF DENGAN MENGGUNAKAN TANAMAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes (Mart.) solms)
Abstract
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitoremediasi menggunakan tanaman
eceng gondok dapat meningkatkan nilai pH. Nilai pH limbah cair MOCAF yang
awalnya 4,8 semakin naik untuk setiap perlakuan. Namun pada akuarium A dan B
penurunan pH terjadi pada hari pertama dan kedua, sedangkan pada akuarium C
dan D penurunan nilai pH hanya terjadi pada hari pertama. Penurunan nilai pH
tersebut disebabkan oleh adaptasi tanaman eceng gondok. Untuk hari selanjutnya
terjadi peningkatan nilai pH. Peningkatan pH air limbah tersebut disebabkan oleh
aktivitas fotosintesis eceng gondok yang membutuhkan banyak CO2.
Pengukuran nilai COD pada hari ke 0 (COD awal) untuk setiap perlakuan
yaitu 2622 mg/L. Pada hari ke 12 (COD akhir), nilai COD limbah berturut-turut
dari Akuarium A hingga D yaitu 116; 218,3; 126,3 dan 293,3 mg/L. Penurunan
COD ini terjadi karena adanya tanaman eceng gondok dalam air limbah dapat
menghilangkan CO2 terlarut selama proses fotosintesis. Kegiatan fotosintetis ini
meningkatkan oksigen terlarut dalam air, sehingga menciptakan kondisi aerobik di
air limbah yang mendukung aktivitas bakteri aerob untuk menurunkan nilai COD
Kekeruhan pada tiap akuarium A, B, C dan D menurun pada akhir proses
fitoremediasi. Penurunan kekeruhan limbah cair MOCAF tersebut diduga karena
tanaman eceng gondok mampu menyerap kontaminan dari limbah ke dalam akar
maupun bagian tubuh eceng gondok lainnya. Berdasarkan data pengukuran dapat
dilihat bahwa nilai kekeruhan pada akuarium dengan jumlah eceng gondok 300 g
(akuarium A dan C) lebih rendah bila dibandingkan dengan akuarium dengan
jumlah eceng gondok 200 g (akuarium B dan D).
Hasil pengamatan menunjukkan nilai TSS limbah cair MOCAF semakin
menurun, dengan efisiensi penurunan berturut-turut dari akuarium A hingga D
yaitu 86,45%; 80,85%; 69,17% dan 64,96%. Tanaman eceng gondok diduga
mampu mempercepat proses penguapan air melalui proses evapotranspirasi.
Proses evapotranspirasi yang berlangsung dapat mendukung laju pengambilan
unsur hara yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis melalui proses penyerapan
bulu-bulu akarnya. Penyerapan unsur hara tersebut dilakukan oleh akar tanaman
eceng gondok dimana terdapat mikroorganisme yang hidup bersimbiosis di sekitar
akar tanaman eceng gondok, yaitu mikroba rizhosfer.
Sebaliknya, kenaikan terjadi pada TDS limbah cair MOCAF. Hal tersebut
kemungkinan karena adanya proses pemecahan bahan organik yang awalnya
merupakan padatan yang tersuspensi menjadi berukuran lebih kecil. Selain itu
kemungkinan juga karena adanya pengendapan di dasar akuarium, sehingga untuk
menghindarinya diperlukan proses pengadukan.