dc.description.abstract | Pencemaran lingkungan akibat dari limbah peternakan dan sampah organik
pasar dapat di atasi dengan mengolahnya menjadi kompos. Permasalahan yang
dihadapi oleh para peternak adalah waktu yang dibutuhkan selama proses
pengomposan sangat lama. Adanya beberapa teknologi dapat mempercepat proses
pengomposan kotoran ternak. Pemberian larutan mikroorganisme yaitu campuran
EM-4 dan molases (tetes tebu) dapat membantu mempercepat penguraian kotoran
ternak menjadi kompos. Jumlah kandungan unsur hara kompos campuran kotoran
sapi, sampah organik pasar, dan sekam padi lebih tinggi dari pada kompos dari
kotoran sapi, jerami padi, dan sekam padi. Rata-rata kandungan unsur hara (N, P, K)
pada perlakuan I adalah (1,34; 1,18; 1,25) dan pada perlakuan II kandungan unsur
hara (N, P, K) adalah (1,36; 1,21; 1,25).
Peluang usaha pada pembuatan kompos masih sangat lebar karena masyarakat
Indonesia mayoritas merupakan petani. Sebelum menjual kompos, terlebih dahulu
harus diketahui biaya yang akan dikeluarkan untuk proses pengomposan sehingga
harga kompos dapat disesuaikan. Berdasarkan hasil analisis ekonomi ini maka usaha
pengomposan campuran sampah organik pasar layak untuk dijalankan karena karena
dari penjualan 1,5 ton kompos keuntungannya sebesar 1,04 kali lebih besar dari biaya
yang dikeluarkan. | en_US |