PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII D SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/ 2013
Abstract
Berdasarkan wawancara pra penelitian dengan guru bidang studi matematika
kelas VII D SMP Negeri 7 Jember, terdapat dua permasalahan yang sedang dihadapi
oleh guru dalam pembelajaran matematika di kelas, yaitu guru mengalami kesulitan
untuk mengajak siswa agar turut aktif dalam proses pembelajaran dan seringnya
siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru.
Hal ini sangat dirasakan guru saat memberikan materi mengenai pokok bahasan
segitiga dan segiempat. Salah satu solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi
tersebut adalah melalui penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project
(MMP).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model
pembelajaran MMP pada sub pokok bahasan segitiga dan segiempat di kelas VII D
SMP Negeri 7 Jember, mengetahui persentase kesalahan siswa dalam menyelesaikan
soal sub pokok bahasan segitiga dan segiempat, dan mengetahui efektivitas
penerapan model pembelajaran MMP untuk mengatasi kesalahan siswa
menyelesaikan soal sub pokok bahasan segitiga dan segiempat.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII D SMP Negeri 7 Jember yang
berjumlah 42 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
(PTK) dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus,
yang masing-masing terdiri dari tahap dari perencanaan, tindakan, observasi, dan
vii
refleksi. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
meliputi observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes.
Pada pembelajaran siklus I diperoleh persentase rata-rata aktivitas guru yang
diperoleh sebesar 82,4%, termasuk dalam kategori sangat aktif, sedangkan persentase
rata-rata aktivitas siswa sebesar 76,4%, termasuk dalam kategori aktif. Setelah
dilakukan pembelajaran siklus I, pada tes akhir siklus I diperoleh persentase untuk
tiapa jenis kesalahan. Kesalahan penggunaan data sebesar 8,3% yang termasuk dalam
kategori rendah, kesalahan teorema sebesar 7,7% yang termasuk dalam kategori
rendah, kesalahan teknik sebesar 7,7% yang termasuk dalam kategori rendah, dan
kesalahan acak sebesar 26,8% yang termasuk dalam kategori cukup tinggi.
Efektivitas model pembelajaran MMP untuk mengatasi kesalahan siswa pada siklus I
sebesar 43,3% yang termasuk dalam kategori cukup efektif.
Pada pembelajaran siklus II juga diperoleh persentase rata-rata aktivitas guru
yang diperoleh sebesar 92,0%, termasuk dalam kategori sangat aktif, sedangkan
persentase rata-rata aktivitas siswa sebesar 85,8%, termasuk dalam kategori sangat
aktif. Setelah dilakukan pembelajaran siklus II, pada tes akhir siklus II diperoleh
persentase untuk tiapa jenis kesalahan. Kesalahan penggunaan data sebesar 5,4%
yang termasuk dalam kategori rendah, kesalahan teorema sebesar 7,1% yang
termasuk dalam kategori rendah, kesalahan teknik sebesar 4,2% yang termasuk dalam
kategori rendah, dan kesalahan acak sebesar 11,9% yang termasuk dalam kategori
cukup tinggi. Efektivitas model pembelajaran MMP untuk mengatasi kesalahan siswa
pada siklus II sebesar 57,0% yang termasuk dalam kategori cukup efektif.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
MMP dapat meningkatkan aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran dan dapat
mengatasi kesalahan siswa kelas VII D SMP Negeri 7 Jember dalam menyelesaikan
soal sub pokok bahasan segitiga dan segiempat.