ANALISIS EKONOMI PEMANFAATAN TUGAL BENIH JAGUNG (Zea mays Linn) SEMI MEKANIS
Abstract
Di Indonesia, jagung adalah bahan pangan penting yang merupakan
sumber karbohidrat kedua setelah beras. Di samping itu, jagung pun digunakan
sebagai bahan makanan ternak (pakan) dan bahan baku industri. Penggunaan
sebagai bahan pakan yang sebagian besar untuk ternak ayam ras menunjukkan
tendensi makin meningkat setiap tahun dengan laju kenaikan lebih dari 20%.
Dengan terus meningkatnya pertambahan penduduk serta berkembangnya usaha
peternakan dan industri yang menggunakan bahan baku jagung seperti minuman,
sirup, kopi, kertas, cat dan lainnya, kebutuhan jagung semakin meningkat.
Kenyataan yang terjadi itu bertentangan dengan produksi jagung yang mengalami
penurunan dari tahun ke tahun. Penggunaan bibit unggul, teknologi tepat guna dan
cara bercocok tanam yang baik merupakan usaha yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan produksi jagung tersebut. Memenuhi keinginan tersebut maka
dirancanglah suatu penugal jagung semi mekanis yang keberadaannya diharapkan
dapat mengoptimalkan produksi jagung di Indonesia.
Seiring dengan penemuan tersebut sebagai penugal baru, maka perlu
diadakan suatu pengkajian lebih lanjut untuk mengetahui kelayakan tugal tersebut
sebagai alat olah pertanian. Pengkajian tersebut meliputi aspek teknis, ekonomis
serta sosial ekonomi. Pengujian aspek teknis meliputi efisiensi tugal ini pada
operasi lapang. Dari analisis biaya, didapatkan biaya total sebesar Rp. 1.252.975,-.
Sedangkan untuk pengujian kelayakan alat tugal semi mekanis tersebut dilakukan
dengan menggunakan analisis NPV (Net Present Value) sebesar Rp. 1.230.174,-
(negatif) dan B/C Ratio sebesar – 0,16 yang berarti tugal semi mekanis ini tidak
aplikatif. Daya terima masyarakat dalam hal ini adalah petani, juga berperan
dalam usaha sosialisasi alat ini. Dalam kasus ini, petani merasa ”tidak enak”
menggunakan tugal ini dalam usaha pembuatan lubang tanam pada budidaya
jagung. Hasil dari analisis-analisis tersebut di atas, diharapkan mampu menjadi
panduan dalam usaha pemanfaatan tugal semi mekanis ini sebagai salah satu
usaha untuk meningkatkan produksi jagung di Indonesia pada umumnya dan
kabupaten Jember khususnya.