Show simple item record

dc.contributor.authorAlex Nobianto
dc.date.accessioned2013-12-03T01:48:50Z
dc.date.available2013-12-03T01:48:50Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM081510501169
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2613
dc.description.abstractJagung merupakan salah satu sumber karbohidrat dan protein. Jagung biasa digunakan sebagai bahan pangan, pakan dan bahan baku industri. Penyimpanan jagung dalam bentuk pipilan dengan kadar air basis kering biji antara 12-14% dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan kerusakan yang tinggi akibat serangan hama kumbang bubuk (Sitophilus zeamais Motsch). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketahanan varietas jagung pada berbagai level kadar air biji terhadap serangan hama gudang S.zeamais. Penelitian dilakukan di Laboratorium Hama dan Penyakit Fakultas Pertanian Universitas Jember. 5 pasang imago diinfestasikan pada 5 varietas (Bisi 2, DK77, P 27, P21, PERTIWI) dengan 5 tingkatan kadar air awal (8%, 10%, 12%, 14%, 16%) dan diamati selama 75 hari. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan tiga ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap mortalitas, jumlah F2, jumlah telur, jumlah imago baru, dan tingkat kerusakan. Mortalitas cenderung tinggi pada varietas Bisi 2 sebanyak 22% dan pada kadar air 8% sebanyak 26,66% sedangkan yang terendah terdapat pada varietas P27 sebanyak 15,33% dan kadar air 14% dan 16% sebanyak 11,33. Varietas PERTIWI merupakan varietas dengan jumlah imago tertinggi yaitu sebanyak 205,6 sedangkan yang terendah terdapat pada varietas Bisi 2 sebanyak 108,6. Jumlah telur tertinggi terdapat pada varietas PERTIWI dan P27 dengan kadar air awal 16% yaitu sebanyak 41,33, sedangkan jumlah telur terendah terdapat pada varietas Bisi 2 dan DK77 dengan kadar air awal 8% yaitu sebanyak 18. Tingkat kerusakan tertinggi terdapat pada kadar air 16% sebesar 88,66%, dan menurun sesuai dengan menurunya tingkat kadar air awal dan yang terendah terdapat pada kadar air awal 8% sebesar 41,33%. Varietas P27 dan PERTIWI menunjukan tingkat kerusakan yang tidak berbeda nyata sebesar 79,5%, dan 80,53% dan merupakan varietas dengan tingkat kerusakan tertinggi, sedangkan tingkat kerusakan terendah terdapat pada varietas Bisi 2 yaitu 43,62%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081510501169;
dc.subjectKADAR AIR, VARIETAS JAGUNG, HAMA Sitophilus zeamais Motsch. (COLEOPTERA:CURCULIONIDAE)en_US
dc.titlePENGARUH KADAR AIR AWAL SIMPAN PADA KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG TERHADAP SERANGAN HAMA Sitophilus zeamais Motsch. (COLEOPTERA:CURCULIONIDAE)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record