Show simple item record

dc.contributor.authorRatih Kusuma Rahayu
dc.date.accessioned2013-12-03T00:26:18Z
dc.date.available2013-12-03T00:26:18Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM081510501067
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2576
dc.description.abstractRINGKASAN Pengaruh Dosis Kompos Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan Bibit Dua Klon Kakao (Theobroma cacao, L); Ratih Kusuma Rahayu, 081510501067; 2012: 43 halaman; Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Kakao (Theobroma cacao, L) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai peluang besar bagi perdagangan, baik di dalam maupun di luar negeri. Komoditi kakao mempunyai peluang untuk pasaran ekspor, sehingga dapat meningkatkan devisa negara. Salah satu usaha yang dapat dikelola untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi tanaman kakao adalah dengan memperhatikan aspek dari budidaya tanaman kakao. Penggunaan klon unggul diyakini mempunyai dampak positif terhadap peningkatan produksi dan mutu hasil, sehingga ketersediaan klon unggul mutlak diperlukan. Namun tampilan suatu klon sangat dipengaruhi lingkungan (kondisi tanah dan agroklimat). Komposisi media sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media yang banyak mengandung bahan organik akan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pemanfaatan klon unggul dan kompos kotoran ayam dengan dosis optimal diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan bibit kakao. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis kompos kotoran ayam pada pertumbuhan bibit dua jenis klon kakao yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Agroteknopark Universitas Jember, dimulai pada tanggal 03 Juni sampai 26 Agustus 2012. Metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor, yaitu (1) dosis kompos kotoran ayam yang terdiri dari D0: 0 g/kg bobot media, D1: 50 g/kg bobot media, D2: 100 g/kg bobot media, D3: 150 g/kg bobot media, dan (2) jenis klon kakao yang terdiri dari K1: Sulawesi 1, K2: Sulawesi 2. Perlakuan tersebut disusun secara faktorial dan masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak empat kali. Hasil penelitian menunjukkan: (1) tidak terjadi interaksi antara dosis kompos kotoran ayam dan jenis klon kakao terhadap pertumbuhan bibit kakao; (2) dosis kompos kotoran ayam 50 g/kg bobot media meningkatkan pertumbuhan bibit kakao namun berbeda tidak nyata dengan kontrol; (3) Jenis klon yang digunakan berbeda tidak nyata terhadap pertumbuhan vegetatif bibit kakao kecuali pada parameter diameter batang, dimana klon Sulawesi 1 berdiameter batang (2,95 mm) lebih besar dibanding klon Sulawesi 2 (2,41 mm). Kata kunci: bibit kakao, dosis, kompos kotoran ayam, klonen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081510501067;
dc.subjectDOSIS KOMPOS KOTORAN AYAMen_US
dc.titlePENGARUH DOSIS KOMPOS KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT DUA KLON KAKAO (Theobroma cacao, L.) SKRIPSI Oleh: Ratih Kusuma Rahayu NIM: 081510501067 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2012en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record