PENGARUH DOSIS KOMPOS KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT DUA KLON KAKAO (Theobroma cacao, L.) SKRIPSI Oleh: Ratih Kusuma Rahayu NIM: 081510501067 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2012
Abstract
RINGKASAN
Pengaruh Dosis Kompos Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan Bibit Dua
Klon Kakao (Theobroma cacao, L); Ratih Kusuma Rahayu, 081510501067;
2012: 43 halaman; Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas
Jember.
Kakao (Theobroma cacao, L) merupakan salah satu tanaman yang
mempunyai peluang besar bagi perdagangan, baik di dalam maupun di luar
negeri. Komoditi kakao mempunyai peluang untuk pasaran ekspor, sehingga
dapat meningkatkan devisa negara. Salah satu usaha yang dapat dikelola untuk
meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi tanaman kakao adalah dengan
memperhatikan aspek dari budidaya tanaman kakao. Penggunaan klon unggul
diyakini mempunyai dampak positif terhadap peningkatan produksi dan mutu
hasil, sehingga ketersediaan klon unggul mutlak diperlukan. Namun tampilan
suatu klon sangat dipengaruhi lingkungan (kondisi tanah dan agroklimat).
Komposisi media sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Media yang banyak mengandung bahan organik akan dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pemanfaatan klon unggul dan kompos
kotoran ayam dengan dosis optimal diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan
bibit kakao.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis kompos
kotoran ayam pada pertumbuhan bibit dua jenis klon kakao yang berbeda.
Penelitian ini dilaksanakan di lahan Agroteknopark Universitas Jember,
dimulai pada tanggal 03 Juni sampai 26 Agustus 2012. Metode percobaan
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor, yaitu (1)
dosis kompos kotoran ayam yang terdiri dari D0: 0 g/kg bobot media,
D1: 50 g/kg bobot media, D2: 100 g/kg bobot media, D3: 150 g/kg bobot media,
dan (2) jenis klon kakao yang terdiri dari K1: Sulawesi 1, K2: Sulawesi 2.
Perlakuan tersebut disusun secara faktorial dan masing-masing kombinasi
perlakuan diulang sebanyak empat kali.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) tidak terjadi interaksi antara dosis
kompos kotoran ayam dan jenis klon kakao terhadap pertumbuhan bibit kakao; (2)
dosis kompos kotoran ayam 50 g/kg bobot media meningkatkan pertumbuhan
bibit kakao namun berbeda tidak nyata dengan kontrol; (3) Jenis klon yang
digunakan berbeda tidak nyata terhadap pertumbuhan vegetatif bibit kakao kecuali
pada parameter diameter batang, dimana klon Sulawesi 1 berdiameter batang
(2,95 mm) lebih besar dibanding klon Sulawesi 2 (2,41 mm).
Kata kunci: bibit kakao, dosis, kompos kotoran ayam, klon
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]