Show simple item record

dc.contributor.authorZainul Fathor Rahman
dc.date.accessioned2014-01-27T22:43:14Z
dc.date.available2014-01-27T22:43:14Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM081510501012
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25631
dc.description.abstractPadi sebagai tanaman pangan utama, di Indonesia sebagian besar diusahakan di lahan sawah. Sistem tanam padi yang dikembangkan dan diterapkan oleh sebagian kecil petani di kabupaten Jember yaitu sistem jajar legowo. Penerapan sistem tersebut ditujukan untuk memberikan hasil yang optimal karena adanya sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar matahari yang lebih optimal untuk pertanaman. Namun adanya ruang kosong antar barisan, memberikan resiko tumbuhnya gulma yang dapat mempengaruhi produksi padi. Untuk mengendalikan gulma tersebut dapat digunakan herbisida pratumbuh yang bersifat selektif dan efektif yaitu etil pirazosulfuron (EPS). Herbisida EPS mampu mengendalikan gulma berdaun lebar, rumput dan teki tekian secara selektif pada fase awal pertumbuhan tanaman padi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas aplikasi herbisida EPS pratumbuh pada berbagai konsentrasi dalam pengendalian gulma dan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan tanaman padi. Aplikasi herbisida yang diuji yaitu dari golongan herbisida pratumbuh TIGold 10 WP dengan bahan aktif EPS yang diaplikasikan pada petak/lahan pertanaman padi varietas Bondoyudo ukuran 2 m x 3 m dengan konsentrasi (K) yang berbeda. Konsentrasi herbisida yang diuji sebanyak lima konsentrasi yaitu K 1 = EPS 0,5 g/10 l air, K 2 = EPS 0,6 g/10 l air, K v 3 = EPS 0,7 g/10 l air, K = EPS 0,8 g/10 l air, dan K = EPS 0,9 g/10 l air. Sebagai pembanding digunakan teknik pengendalian gulma secara mekanik (K 5 ) tanpa aplikasi herbisida, dan untuk kontrol (K 7 6 ), pada lahan/petak pertanaman tidak dilakukan pengendalian gulma dengan aplikasi herbisida maupun secara mekanik. Maka pada pengujian ini, percobaan disusun berdasarkan rancangan acak kePadi sebagai tanaman pangan utama, di Indonesia sebagian besar diusahakan di lahan sawah. Sistem tanam padi yang dikembangkan dan diterapkan oleh sebagian kecil petani di kabupaten Jember yaitu sistem jajar legowo. Penerapan sistem tersebut ditujukan untuk memberikan hasil yang optimal karena adanya sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar matahari yang lebih optimal untuk pertanaman. Namun adanya ruang kosong antar barisan, memberikan resiko tumbuhnya gulma yang dapat mempengaruhi produksi padi. Untuk mengendalikan gulma tersebut dapat digunakan herbisida pratumbuh yang bersifat selektif dan efektif yaitu etil pirazosulfuron (EPS). Herbisida EPS mampu mengendalikan gulma berdaun lebar, rumput dan teki tekian secara selektif pada fase awal pertumbuhan tanaman padi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas aplikasi herbisida EPS pratumbuh pada berbagai konsentrasi dalam pengendalian gulma dan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan tanaman padi. Aplikasi herbisida yang diuji yaitu dari golongan herbisida pratumbuh TIGold 10 WP dengan bahan aktif EPS yang diaplikasikan pada petak/lahan pertanaman padi varietas Bondoyudo ukuran 2 m x 3 m dengan konsentrasi (K) yang berbeda. Konsentrasi herbisida yang diuji sebanyak lima konsentrasi yaitu K 1 = EPS 0,5 g/10 l air, K 2 = EPS 0,6 g/10 l air, K v 3 = EPS 0,7 g/10 l air, K = EPS 0,8 g/10 l air, dan K = EPS 0,9 g/10 l air. Sebagai pembanding digunakan teknik pengendalian gulma secara mekanik (K 5 ) tanpa aplikasi herbisida, dan untuk kontrol (K 7 6 ), pada lahan/petak pertanaman tidak dilakukan pengendalian gulma dengan aplikasi herbisida maupun secara mekanik. Maka pada pengujian ini, percobaan disusun berdasarkan rancangan acak kePadi sebagai tanaman pangan utama, di Indonesia sebagian besar diusahakan di lahan sawah. Sistem tanam padi yang dikembangkan dan diterapkan oleh sebagian kecil petani di kabupaten Jember yaitu sistem jajar legowo. Penerapan sistem tersebut ditujukan untuk memberikan hasil yang optimal karena adanya sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar matahari yang lebih optimal untuk pertanaman. Namun adanya ruang kosong antar barisan, memberikan resiko tumbuhnya gulma yang dapat mempengaruhi produksi padi. Untuk mengendalikan gulma tersebut dapat digunakan herbisida pratumbuh yang bersifat selektif dan efektif yaitu etil pirazosulfuron (EPS). Herbisida EPS mampu mengendalikan gulma berdaun lebar, rumput dan teki tekian secara selektif pada fase awal pertumbuhan tanaman padi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas aplikasi herbisida EPS pratumbuh pada berbagai konsentrasi dalam pengendalian gulma dan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan tanaman padi. Aplikasi herbisida yang diuji yaitu dari golongan herbisida pratumbuh TIGold 10 WP dengan bahan aktif EPS yang diaplikasikan pada petak/lahan pertanaman padi varietas Bondoyudo ukuran 2 m x 3 m dengan konsentrasi (K) yang berbeda. Konsentrasi herbisida yang diuji sebanyak lima konsentrasi yaitu K 1 = EPS 0,5 g/10 l air, K 2 = EPS 0,6 g/10 l air, K v 3 = EPS 0,7 g/10 l air, K = EPS 0,8 g/10 l air, dan K = EPS 0,9 g/10 l air. Sebagai pembanding digunakan teknik pengendalian gulma secara mekanik (K 5 ) tanpa aplikasi herbisida, dan untuk kontrol (K 7 6 ), pada lahan/petak pertanaman tidak dilakukan pengendalian gulma dengan aplikasi herbisida maupun secara mekanik. Maka pada pengujian ini, percobaan disusun berdasarkan rancangan acak keen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081510501012;
dc.subjectAJAR LEGOWOen_US
dc.titleAPLIKASI ETIL PIRAZOSULFURON UNTUK PENGENDALIAN GULMA TANAMAN PADI PADA SISTEM JAJAR LEGOWOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record