APLIKASI ETIL PIRAZOSULFURON UNTUK PENGENDALIAN GULMA TANAMAN PADI PADA SISTEM JAJAR LEGOWO
Abstract
Padi sebagai tanaman pangan utama, di Indonesia sebagian besar diusahakan
di
lahan sawah. Sistem tanam padi yang dikembangkan dan diterapkan oleh
sebagian kecil petani di kabupaten Jember yaitu sistem jajar legowo. Penerapan
sistem tersebut ditujukan untuk memberikan hasil yang optimal karena adanya
sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar matahari yang lebih optimal untuk pertanaman.
Namun adanya ruang kosong antar barisan, memberikan resiko tumbuhnya
gulma
yang
dapat
mempengaruhi
produksi
padi.
Untuk
mengendalikan
gulma
tersebut
dapat digunakan herbisida pratumbuh yang bersifat selektif dan efektif
yaitu etil pirazosulfuron (EPS). Herbisida EPS mampu mengendalikan gulma
berdaun lebar, rumput dan teki tekian secara selektif pada fase awal pertumbuhan
tanaman padi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas aplikasi herbisida
EPS pratumbuh pada berbagai konsentrasi dalam pengendalian gulma dan
pengaruh negatif terhadap pertumbuhan tanaman padi.
Aplikasi herbisida yang diuji yaitu dari golongan herbisida pratumbuh TIGold
10 WP dengan bahan aktif EPS yang diaplikasikan pada petak/lahan
pertanaman padi varietas Bondoyudo ukuran 2 m x 3 m dengan konsentrasi (K)
yang berbeda. Konsentrasi herbisida yang diuji sebanyak lima konsentrasi yaitu
K
1
= EPS 0,5 g/10 l air, K
2
=
EPS 0,6 g/10 l air, K
v
3
= EPS 0,7 g/10 l air, K
= EPS
0,8 g/10 l air, dan K
= EPS 0,9 g/10 l air. Sebagai pembanding digunakan teknik
pengendalian gulma secara mekanik (K
5
) tanpa aplikasi herbisida, dan untuk kontrol
(K
7
6
), pada lahan/petak pertanaman tidak dilakukan pengendalian gulma
dengan aplikasi herbisida maupun secara mekanik. Maka pada pengujian ini,
percobaan disusun berdasarkan rancangan acak kePadi sebagai tanaman pangan utama, di Indonesia sebagian besar diusahakan
di
lahan sawah. Sistem tanam padi yang dikembangkan dan diterapkan oleh
sebagian kecil petani di kabupaten Jember yaitu sistem jajar legowo. Penerapan
sistem tersebut ditujukan untuk memberikan hasil yang optimal karena adanya
sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar matahari yang lebih optimal untuk pertanaman.
Namun adanya ruang kosong antar barisan, memberikan resiko tumbuhnya
gulma
yang
dapat
mempengaruhi
produksi
padi.
Untuk
mengendalikan
gulma
tersebut
dapat digunakan herbisida pratumbuh yang bersifat selektif dan efektif
yaitu etil pirazosulfuron (EPS). Herbisida EPS mampu mengendalikan gulma
berdaun lebar, rumput dan teki tekian secara selektif pada fase awal pertumbuhan
tanaman padi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas aplikasi herbisida
EPS pratumbuh pada berbagai konsentrasi dalam pengendalian gulma dan
pengaruh negatif terhadap pertumbuhan tanaman padi.
Aplikasi herbisida yang diuji yaitu dari golongan herbisida pratumbuh TIGold
10 WP dengan bahan aktif EPS yang diaplikasikan pada petak/lahan
pertanaman padi varietas Bondoyudo ukuran 2 m x 3 m dengan konsentrasi (K)
yang berbeda. Konsentrasi herbisida yang diuji sebanyak lima konsentrasi yaitu
K
1
= EPS 0,5 g/10 l air, K
2
=
EPS 0,6 g/10 l air, K
v
3
= EPS 0,7 g/10 l air, K
= EPS
0,8 g/10 l air, dan K
= EPS 0,9 g/10 l air. Sebagai pembanding digunakan teknik
pengendalian gulma secara mekanik (K
5
) tanpa aplikasi herbisida, dan untuk kontrol
(K
7
6
), pada lahan/petak pertanaman tidak dilakukan pengendalian gulma
dengan aplikasi herbisida maupun secara mekanik. Maka pada pengujian ini,
percobaan disusun berdasarkan rancangan acak kePadi sebagai tanaman pangan utama, di Indonesia sebagian besar diusahakan
di
lahan sawah. Sistem tanam padi yang dikembangkan dan diterapkan oleh
sebagian kecil petani di kabupaten Jember yaitu sistem jajar legowo. Penerapan
sistem tersebut ditujukan untuk memberikan hasil yang optimal karena adanya
sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar matahari yang lebih optimal untuk pertanaman.
Namun adanya ruang kosong antar barisan, memberikan resiko tumbuhnya
gulma
yang
dapat
mempengaruhi
produksi
padi.
Untuk
mengendalikan
gulma
tersebut
dapat digunakan herbisida pratumbuh yang bersifat selektif dan efektif
yaitu etil pirazosulfuron (EPS). Herbisida EPS mampu mengendalikan gulma
berdaun lebar, rumput dan teki tekian secara selektif pada fase awal pertumbuhan
tanaman padi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas aplikasi herbisida
EPS pratumbuh pada berbagai konsentrasi dalam pengendalian gulma dan
pengaruh negatif terhadap pertumbuhan tanaman padi.
Aplikasi herbisida yang diuji yaitu dari golongan herbisida pratumbuh TIGold
10 WP dengan bahan aktif EPS yang diaplikasikan pada petak/lahan
pertanaman padi varietas Bondoyudo ukuran 2 m x 3 m dengan konsentrasi (K)
yang berbeda. Konsentrasi herbisida yang diuji sebanyak lima konsentrasi yaitu
K
1
= EPS 0,5 g/10 l air, K
2
=
EPS 0,6 g/10 l air, K
v
3
= EPS 0,7 g/10 l air, K
= EPS
0,8 g/10 l air, dan K
= EPS 0,9 g/10 l air. Sebagai pembanding digunakan teknik
pengendalian gulma secara mekanik (K
5
) tanpa aplikasi herbisida, dan untuk kontrol
(K
7
6
), pada lahan/petak pertanaman tidak dilakukan pengendalian gulma
dengan aplikasi herbisida maupun secara mekanik. Maka pada pengujian ini,
percobaan disusun berdasarkan rancangan acak ke
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]