dc.description.abstract | Di Indonesia penggunaan rumah kaca pada dasarnya adalah untuk
melindungi tanaman dari faktor-faktor alam yang sifatnya tidak menguntungkan.
Kelembaban udara (RH) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Di dalam ruang greenhouse, RH cenderung berfluktuasi
yang dapat merugikan tanaman. Untuk menekan terjadinya fluktuasi, maka perlu
dilakukan proses pengaturan atau pengontrolan menggunakan peralatan kontrol
secara elektronik. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat dan menguji kinerja
alat kontrol kelembaban udara dalam ruang greenhouse .
Tahapan dari penelitian ini terdiri atas: a) tahapan perancangan yang
meliputi: landasan desain; desain fungsional; desain struktural, b) tahapan
pembuatan alat, c) tahapan pengujian yang meliputi: (1) pengujian sensor; (2)
pengujian alat secara keseluruhan.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa untuk pengujian
tegangan keluaran dari rangkaian pull up resistor, pada kondisi plat batas atas
terhubung dengan ground tegangan keluaran rata-ratanya sebesar 0,0077 volt,
sedangkan pada kondisi plat batas bawah terhubung dengan ground tegangan
keluaran rata-ratanya sebesar 0,004 volt. Pada kondisi kedua plat tidak terhubung
dengan ground tegangan keluaran rata-ratanya sebesar 11,98 volt.
Pada pengujian alat keseluruhan didapatkan hasil bahwa ketika kelembaban
udara melewati batas atas indikator lampu merah hidup, sedangkan ketika
kelembaban udara melewati batas bawah indikator lampu hijau hidup. Untuk
pengujian tanpa kontrol kelembaban udara yang berada di dalam greenhouse
cenderung lebih kecil, jika dibandingkan dengan kelembaban udara yang berada
diluar greenhouse. Sedangkan untuk pengujian dengan kontrol delay hari pertama
untuk batas atas selama 11 menit, untuk batas bawah selama 10,8 menit. Delay
hari kedua untuk batas atas selama 9,9 menit, untuk batas bawah selama 8,5
menit. Persentase error untuk batas atas sebesar 10,43%, sedangkan untuk batas
bawah sebesar 15,28%. | en_US |