PENGARUH SUHU DAN JENIS PENGEMAS TERHADAP DAYA SIMPAN TERIGU
Abstract
Gandum merupakan sumber karbohidrat yang penting di dunia dan telah
menjadi makanan pokok dunia. Gandum mengandung protein, mineral, dan vitamin.
Gandum merupakan salah satu bahan pokok bagi pembuatan berbagai makanan
olahan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Salah satu produk olahan
gandum adalah tepung gandum (terigu). Selama ini peranan terigu di dalam
kehidupan masyarakat sangatlah besar. Mulai dari mie instan, roti, kue - kue kering
yang semuanya terbuat dari terigu. Selain mengkonsumsi terigu, masyarakat juga
mempunyai kebiasaan untuk menyimpan terigu dengan kondisi penyimpanan yang
berbeda. Terigu yang dijual dipasaran dikemas menggunakan berbagai jenis
pengemas, antara lain : karung plastik, karung kain maupun kertas. Pengemasan
terigu menggunakan karung plastik, kertas dan karung kain yang ada di pasaran
dikemas dengan berat 25 kg. Jenis pengemas dan kondisi penyimpanan yang berbeda
akan berpengaruh terhadap perubahan komponen kimia bahan pangan, dalam hal ini
terigu. Perubahan tersebut pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kualitas atau
mutu terigu.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suhu penyimpanan
terhadap komponen kimiawi terigu selama penyimpanan, mengetahui pengaruh jenis
pengemas terhadap komponen kimiawi terigu selama penyimpanan, mengetahui lama
penyimpanan yang masih menghasilkan terigu kualitas baik.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium QC PT. Suri Tani Pemuka Unit
Aquafeed Jl. H.R. Moch. Mangundiprojo Km 3.5 Sidoarjo Jawa Timur pada bulan
April 2007 sampai Juni 2007. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan 3 faktor, yaitu variasi suhu, jenis pengemas dan lama
penyimpanan. Masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. Parameter yang diamati meliputi kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar wet gluten, kadar pati
dan kadar abu.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa suhu
penyimpanan berpengaruh terhadap kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar wet
gluten dan kadar pati terigu, dan tidak berpengaruh terhadap kadar abu terigu. Jenis
pengemas berpengaruh terhadap kadar air, kadar lemak dan kadar wet gluten terigu,
dan tidak berpengaruh terhadap kadar protein, kadar pati dan kadar abu terigu. Ada
interaksi antara suhu penyimpanan dan jenis pengemas terhadap kadar air, kadar
lemak, kadar wet gluten, dan kadar abu, dan tidak terjadi interaksi pada kadar protein
dan kadar pati. Penyimpanan terigu pada semua suhu penyimpanan dan jenis
pengemas menghasilkan terigu dengan kualitas masih baik selama penyimpanan 8
minggu. Berdasarkan hasil penyimpanan terigu dengan suhu dan jenis pengemas yang
berbeda dihasilkan terigu dengan sifat-sifat kadar air terendah didapatkan pada
penyimpanan suhu dingin dengan pengemas kertas yaitu sebesar 11.511%, kadar
protein tertinggi didapatkan pada penyimpanan suhu dingin sebesar 13.768%, kadar
lemak tertinggi didapatkan pada suhu dingin dengan jenis pengemas kertas sebesar
2.45%, kadar wet gluten tertinggi didapatkan pada suhu dingin dengan jenis
pengemas karung plastik sebesar 35.821%, kadar pati tertinggi didapatkan pada
penyimpanan suhu dingin sebesar 60.392% dan kadar abu tertinggi didapatkan pada
suhu dingin. Dengan demikian penyimpanan pada suhu dingin lebih baik daripada
penyimpanan suhu ruang terutama dengan pengemas kertas.