PENDUGAA N UMUR SIMPAN PEWARNA ANTOSIANIN BUBUK DARI BUAH DUWET (Syzygium cumini) PADA BERBAGAI JENIS KEMASAN
Abstract
Kesan sensori yang pertama kali dilihat oleh konsumen pada produk makanan
adalah warna. Warna dapat memberikan nilai estetika yang dapat menimbulkan daya
tarik bagi makanan. Di Indonesia, masih terdapat penyalahgunaan pemakaian zat
pewarna sintetis untuk bahan pangan. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Oleh
sebab itu, perlu ditingkatkan pencarian alternatif sumber zat pewarna alami. Zat
pewarna alami yang berpotensi untuk diekstrak salah satunya adalah antosianin.
Buah duwet (Syzygium cumini) merupakan salah satu sumber antosianin yang
banyak terdapat di Indonesia. Buah duwet memiliki kandungan antosianin tinggi
terutama dibagian kulitnya. Total kandungan antosianin pada kulit buah duwet yang
masak yaitu 731 mg/100gr. Pemanfaatan buah duwet di Indonesia kurang optimal,
sehingga perlu adanya peningkatan nilai guna buah duwet yaitu dibuat sebagai
pewarna alami. Sebelum dikomersialkan ke konsumen, hendaknya dilakukan
pendugaan umur simpan pada pewarna antosianin bubuk agar pewarna tersebut
sampai di tangan konsumen dalam keadaan baik dan aman untuk dikonsumsi. Tujuan
dari penelitian ini adalah membuat dan mengetahui karakteristik fisik dan kimia
pewarna antosianin bubuk dari buah duwet, menduga umur simpan pewarna
antosianin bentuk bubuk dari buah duwet, dan mengetahui pengaruh kemasan
terhadap umur simpan pewarna antosianin bubuk dari buah duwet. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi buah duwet, memberikan informasi
kepada konsumen mengenai umur simpan pewarna antosianin bubuk dari buah
duwet, dan menambah ketersediaan pewarna alami.
Penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pembuatan pewarna antosianin
bubuk, karakterisasi sifat fisik dan kimia, dan pendugaan umur simpan. Pewarna
antosianin bubuk dibuat dengan penambahan maltodekstrin 10% sebagai bahan
pengisi ke dalam ekstrak antosianin terpurifikasi, kemudian dikeringkan dengan alat
pengering semprot (spray drier). Parameter yang diamati pada karakterisasi pewarna
antosianin bubuk meliputi: kadar air, higroskopisitas, warna, kelarutan, kandungan
antosianin dan kapasitas antioksidan. Pendugaan umur simpan pewarna antosianin
bubuk dilakukan dengan menggunakan metode Arrhenius yang disimpan pada tiga
variasi suhu, yaitu : suhu 45, 55, dan 65
0
C. Pewarna antosianin bubuk dikemas dalam
tiga jenis kemasan yaitu botol plastik, botol kaca, dan alumunium foil. Kemudian
pewarna yang telah dikemas disimpan selama 35 hari untuk suhu 65
vii
0
C, 49 hari untuk
suhu 55
0
C, dan 54 hari untuk suhu 45
0
C. Pewarna dianalisis kandungan antosian