Show simple item record

dc.contributor.authorRudy Swasono
dc.date.accessioned2014-01-24T12:10:20Z
dc.date.available2014-01-24T12:10:20Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nimNIM011510201143
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23694
dc.description.abstractSebagai salah satu bidang usaha yang berbasis sumberdaya alam (natural resourch based) , usaha perkebunan di Indonesia berpeluang besar untuk berkembang menjadi bidang usaha andalan nasional sebagaimana halnya peran bidang ini pada era kolonial. Kopi sebagai salah satu komoditas perkebunan dapat dijadikan komoditas andalan ekspor non migas Indonesia di era perdagangan bebas. Dengan memiliki daya saing yang tinggi, produsen dapat menghasilkan produksi yang optimal. Disamping itu, perlu adanya campur tangan pemerintah dalam hal proteksi produksi dengan pajak atau bea ekspor khususnya untuk komoditas perkebunan yaitu kopi. Untuk itu, perlu adanya suatu penelitian tentang wilayah komoditas kopi dan kontribusinya terhadap perekonomian Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah daerah-daerah di Kabupaten Probolinggo merupakan basis komoditas kopi, mengetahui kontribusi komoditas kopi terhadap perekonomian wilayah Kabupaten Probolinggo, mengetahui keterkaitan antara komoditas kopi dengan sektor-sektor lainnya di Kabupaten Probolinggo, dan mengetahui dampak pengganda komoditas kopi di Kabupaten Probolinggo. Lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive method) , yaitu di Kabupaten Probolinggo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif dan korelasional. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis Location Quotient (LQ) untuk mengetahui sektor basis dan non basis dan analisis input output untuk mengetahui besarnya kontribusi, keterkaitan sektor, dan dampak pengganda yang ditimbulkan komoditas kopi terhadap perekonomian wilayah Kabupaten Probolinggo. viii Hasil penelitian menyatakan bahwa: 1. Beberapa daerah di Kabupaten Probolinggo merupakan daerah basis kopi, yaitu Kecamatan Sukapura, Sumber, Tiris, dan Krucil. 2. Kontribusi komoditas kopi terhadap perekonomian Kabupaten Probolinggo relatif tinggi dengan permintaan antara sebesar Rp 1,56 juta, permintaan akhir sebesar Rp 478.864,00 juta, output sebesar Rp 370.055,56 juta, dan nilai tambah bruto sebesar Rp 370.054,00 juta. 3. Keterkaitan ke depan langsung dan langsung tidak langsung komoditas kopi dengan sektor-sektor lainnya di Kabupaten Probolinggo adalah rendah dan sedang, yaitu 0,000003 dan 1,000003. Sedangkan nilai keterkaitan komoditas kopi ke belakang baik langsung maupun tidak langsung adalah rendah dan sedang, yaitu 0,000004 dan 1,000004 4. Dampak pengganda output komoditas kopi di Kabupaten Probolinggo relatif rendah dengan nilai sebesar 1,00 dibandingkan dengan dampak pengganda sektor lain. Sedangkan dampak pengganda pendapatan tipe 1 dan 2 komoditas kopi sebesar 1,00.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries011510201143;
dc.subjectKOMODITAS KOPIen_US
dc.titleANALISIS WILAYAHc (Coffea sp.) DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN PROBOLINGGOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record