PENAMPILAN DAN ASOSIASI SIFAT AGRONOMI SEMBILAN GENOTIPE KEDELAI PADA MUSIM KEMARAU II 2010 DI JEMBER
Abstract
Varietas kedelai unggul merupakan salah satu komponen kunci dalam
pengembangan suatu teknologi produksi kedelai. Produksi yang tinggi merupakan
tujuan utama dalam perakitan varietes unggul bermutu. Rendahnya produktifitas
kedelai disebabkan faktor salah satunya penggunaan varietas unggul yang masih
rendah di tingkat petani. Produktivitas yang tinggi dapat dicapai dengan
penanaman varietas unggul adaptif lingkungan. Salah satu program untuk
meningkatkan produksi hasil kedelai yaitu dengan program pemuliaan dan dalam
bidang pemuliaan tanaman banyak dibutuhkan informasi tentang sifat-sifat
agronomi, komponen hasil dan hasil, keragaman fenotipik, dan genotipik dari
plasma nutfah yang dimiliki. Setiap informasi dibutuhkan dalam kegiatan seleksi,
seleksi akan mempermudah dalam menentukan sifat-sifat mana yang berpengaruh
terhadap hasil tanaman kedelai sehingga diharapkan dapat berproduksi tinggi.
Penelitian ini mempunyai tujuan 1) Untuk memilih genotipe yang terbaik
diantara sembilan genotipe kedelai sebagai dasar seleksi. 2). Untuk mengetahui
asosiasi (derajat hubungan dan pengaruh langsung tak langsung) sifat agronomi
sembilan genotipe kedelai pada MK-II tahun 2010. Penelitian dilaksanakan di
Politeknik Jember pada bulan Agustus 2010 sampai November 2010.
Menggunakan Rancangan Acak Kelompok subsampling dengan menggunakan
sembilan Genotipe Kedelai Gepak Kuning, Agromulyo Fs, Grobogan Fs, Unej-2,
Malabar, Anjasmoro Fs, Unej-1, Detam 1 dan Wilis dengan 2 ulangan dan
dianalisis menggunakan Path Analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe yang diuji berbeda
pada semua karakter agronomi. Secara umum genotipe Wilis memiliki nilai lebih
baik dibandingkan genotipe lainnya pada karakter berat biji per petak, berat 100
biji, jumlah biji per tanaman dan berat biji per tanaman. Karakter berat 100 biji
per tanaman memberikan pengaruh langsung terbesar terhadap berat biji per
tanaman, sehingga dari sembilan genotipe memiliki persamaan denganmenganggap berat 100 biji per tanaman dapat berperan menduga hasil produksi
kedelai pada musim kemarau II di Jember.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]