OPTIMASI PEMISAHAN KULIT DAN NIB KAKAO PASCA PENYANGRAIAN DENGAN MESIN PEMISAH TIPE PISAU PUTAR (Rotary Cutter)
Abstract
Perkembangan areal tanaman kakao yang cukup pesat di beberapa provinsi di
Indonesia, perlu didukung dengan kesiapan sarana dan metode pengolahan yang
cocok agar petani mampu menghasilkan biji kakao dengan mutu seperti
dipersyaratkan oleh SNI Kakao 01-2323-2002. Konversi Biji kakao menjadi
pasta, lemak dan bubuk coklat yang diperoleh dari inti (nib) kakao merupakan
salah satu alternatif untuk meningkatkan nilai tambah biji kakao yang harganya
cenderung menurun. Untuk memperoleh inti (nib) kakao diperlukan proses
pengupasan dan pemisahan. Produktivitas pengupasan yang dilakukan secara
manual sampai saat ini dirasakan masih sangat rendah. Oleh karena itu diperlukan
suatu mesin pemisah kulit dan nib kakao yang dapat manghasilkan produk yang
kompetitif dan dapat mengurangi biaya produksi sehingga dapat menambah
penghasilan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja mesin pemisah kulit
dan nib kakao tipe pisau putar (rotary cutter) untuk memecahkan biji kakao pasca
penyangraian sehingga dapat memisahkan kulit dan nib kakao dan mengetahui
kondisi optimal pemisahan kulit dan nib kakao. Metode penelitian yang
digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor.
Selanjutnya hasil rata-rata diuji dengan beda jarak berganda Duncan. Berdasarkan
hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa perlakuan kecepatan inlet aliran udara
sangat berpengaruh terhadap kapasitas pemisahan, kebutuhan daya, dan kadar
kulit, sedangkan pada kadar nib berpengaruh tidak nyata. Perlakuan kecepatan
putar (RPM) pisau putar (rotary cutter) sangat berpengaruh terhadap kapasitas
pemisahan, kebutuhan daya, dan kadar kulit, sedangkan pada kadar nib
berpengaruh tidak nyata. Dari parameter tersebut diperoleh hasil berupa proses
pemisahan terbaik pada kecepatan inlet aliran udara 27 m/det dan kecepatan putar
(RPM) pisau putar (rotary cutter) 500 putaran per menit yang menghasilkan
komponen nib 89.22 persen, nib yang ada dinib 91.98 persen, nib yang terikut
dikulit 2.80 persen, komponen kulit 10.67 persen, kulit yang ada dikulit 97.20
persen, kulit yang terikut di nib 8.02 persen, kapasitas pemisahannya sebesar
167.51 kg/jam, kebutuhan daya sebesar 833 watt.