Show simple item record

dc.contributor.authorAgus Supriyanto
dc.date.accessioned2013-12-02T04:31:48Z
dc.date.available2013-12-02T04:31:48Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM081510501039
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2247
dc.description.abstractPadi (Oryza sativa) merupakan tanaman semusim yang sangat bermanfaat diIndonesia karena menjadi bahan makanan pokok. Tanaman ini dapat tumbuh pada daerah mulai dari daratan rendah sampai daratan tinggi. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Berbagai inovasi telah berkembang dan dihasilkan untuk mendukung perubahan ke arah yang lebih baik dalam hal pembangunan pertanian. Salah satu masalah dalam budidaya padi adalah tumbuhnya berbagai jenis gulma padi berbagai tingkat pertumbuhan tanaman padi. Permasalahan gulma pada pertanian konvensional, gulma yang tumbuh sedikit mengingat bahwa penggunaan air pada sistem konvensional tanaman padi selalu tergenang setiap waktu sehingga diindikasikan bahwa pertumbuhan gulma kurang berkembang dengan pesat. Gulma dapat berkembang dengan pesat pada tanaman padi menggunakan metode SRI ( System of Rice Intensificatin). Hal ini dikarenakan penggunaan jarak tanam yang lebih lebar dari pola petani biasa dan didukung oleh pengaturan air yang macak‐ macak atau basah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perbedaan dominansi gulma dari sistem tanam konvensional dengan SRI dan hasil tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 – Juli 2012 di Desa Lengkong Kecamatan Mumbulsari Jember. Penelitian ini menggunakan rancangan Split plot dengan 10 perlakuan 3 ulangan. Petak utama pada rancangan ini adalah sistem tanam konvensional (A1) dan SRI ( A2), sedangkan anak petaknya yaitu jarak tanam B1 ( 20 cmx 20cm ), B2 ( 20cm x 25cm), B3 ( 25cm x 25cm), B4 ( jajar legowo 2:1), B5 ( jajar legowo 3:1). Uji Statistik yang vi digunakan pada penelitian ini adalah uji beda nyata terkecil atau BNT dengan taraf 0,05%. Hasil analisis SDR ( Summed Dominance Ratio) yang dilakukan untuk melihat tingkat dominansi gulma diketahui bahwa pada sistem tanam konvensional jenis gulma yang paling dominan adalah gulma L. peruviana dengan rata- rata SDR sebesar 29,56 % sedangkan pada SRI jenis gulma yang paling dominan adalah Digitaria ciliaris dengan nilai SDR rata-rata tertinggi 45,12%. Hasil pengamatan pertumbuhan tanaman padi, tinggi tanaman meningkat rata- rata 2,8 - 3 cm/minggu pada setiap perlakuan, laju pertumbuhan meningkat rata 0,09 – 0,1 gr/minggu. Perlakuan konvensional maupun SRI tidak berpengaruh terhadap jumlah anakan dan jumlah anakan produktif, berat biji per rumpun, berat 100 biji tetapi dapat berpengaruh terhadap panjang malai tanamanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081510501039;
dc.subjectSystem of Rice Intensificationen_US
dc.titlePENGARUH PERBEDAAN SISTEM TANAM KONVENSIONAL DENGAN SRI (System of Rice Intensification ) TERHADAP DOMINANSI GULMA DAN HASIL TANAMAN PADIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record