PENGARUH PERBEDAAN SISTEM TANAM KONVENSIONAL DENGAN SRI (System of Rice Intensification ) TERHADAP DOMINANSI GULMA DAN HASIL TANAMAN PADI
Abstract
Padi (Oryza sativa) merupakan tanaman semusim yang sangat bermanfaat
diIndonesia karena menjadi bahan makanan pokok. Tanaman ini dapat tumbuh
pada daerah mulai dari daratan rendah sampai daratan tinggi. Meskipun terutama
mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada
beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung
dan gandum. Padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk
dunia. Berbagai inovasi telah berkembang dan dihasilkan untuk mendukung
perubahan ke arah yang lebih baik dalam hal pembangunan pertanian. Salah satu
masalah dalam budidaya padi adalah tumbuhnya berbagai jenis gulma padi
berbagai tingkat pertumbuhan tanaman padi. Permasalahan gulma pada pertanian
konvensional, gulma yang tumbuh sedikit mengingat bahwa penggunaan air pada
sistem konvensional tanaman padi selalu tergenang setiap waktu sehingga
diindikasikan bahwa pertumbuhan gulma kurang berkembang dengan pesat.
Gulma dapat berkembang dengan pesat pada tanaman padi menggunakan metode
SRI ( System of Rice Intensificatin). Hal ini dikarenakan penggunaan jarak tanam
yang lebih lebar dari pola petani biasa dan didukung oleh pengaturan air yang
macak‐ macak atau basah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
pengaruh perbedaan dominansi gulma dari sistem tanam konvensional dengan
SRI dan hasil tanaman padi.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 – Juli 2012 di Desa
Lengkong Kecamatan Mumbulsari Jember. Penelitian ini menggunakan
rancangan Split plot dengan 10 perlakuan 3 ulangan. Petak utama pada rancangan
ini adalah sistem tanam konvensional (A1) dan SRI ( A2), sedangkan anak
petaknya yaitu jarak tanam B1 ( 20 cmx 20cm ), B2 ( 20cm x 25cm), B3 ( 25cm x
25cm), B4 ( jajar legowo 2:1), B5 ( jajar legowo 3:1). Uji Statistik yang
vi
digunakan pada penelitian ini adalah uji beda nyata terkecil atau BNT dengan
taraf 0,05%. Hasil analisis SDR ( Summed Dominance Ratio) yang dilakukan
untuk melihat tingkat dominansi gulma diketahui bahwa pada sistem tanam
konvensional jenis gulma yang paling dominan adalah gulma L. peruviana
dengan rata- rata SDR sebesar 29,56 % sedangkan pada SRI jenis gulma yang
paling dominan adalah Digitaria ciliaris dengan nilai SDR rata-rata tertinggi
45,12%. Hasil pengamatan pertumbuhan tanaman padi, tinggi tanaman meningkat
rata- rata 2,8 - 3 cm/minggu pada setiap perlakuan, laju pertumbuhan meningkat
rata 0,09 – 0,1 gr/minggu. Perlakuan konvensional maupun SRI tidak berpengaruh
terhadap jumlah anakan dan jumlah anakan produktif, berat biji per rumpun, berat
100 biji tetapi dapat berpengaruh terhadap panjang malai tanaman
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4297]