Pemanfaatan Ekstrak Polifenol Biji Kakao (Theobroma Cacao L) Kering Non Fermented Terserang Conopomorpha Cramerella Snellen Dan Phytopthora Palmivora Butler Sebagai Antibakteri ; Shandi Harmawan; 061710101127
Abstract
Potensi biji kakao sebagai sumber antioksidan dan pewarna alami cukup
besar, mengingat kandungan polifenolnya cukup tinggi. Biji kakao mengandung
senyawa polifenol sebanyak 5-18% dalam bubuk bebas lemak. Komposisi
polifenol biji kakao yaitu katekin 33-42%, leukosianidin 23-25%, dan antosianin
5% Polifenol dapat memperkuat mekanisme pertahanan terhadap suatu organisme
sehingga memiliki sifat anti-mikroba, anti-kanker, dan antioksidan. Selain bisa
didapatkan dari biji kakao non fermented yang normal, polifenol diduga dapat
juga diperoleh dari biji kakao yang terserang Conopomorpha cramerella Snell dan
Phytophthora palmivora Butler. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui: (1) aktivitas antibakteri ekstrak polifenol dari biji kakao kering non
fermented yang terserang C. cramerella dan P. palmivora terhadap penghambatan
laju pertumbuhan bakteri (2) pada konsentrasi berapa ekstrak polifenol dari biji
kakao kering non fermented yang terserang C. cramerella dan P. palmivora dapat
menghambat laju pertumbuhan bakteri. Hasil penelitan diharapkan meningkatkan
nilai agrobisnis biji mutu rendah seperti biji kakao kering yang terserang C.
cramerella dan P. palmivora dan meningkatkan ketersediaan senyawa antibakteri
sebagai bahan pengawet makanan alami dari ekstraks polifenol biji kakao kering
yang terserang C. cramerella dan P. palmivora.
Rancangan penelitian yang dilakukan yaitu The Posttest Only Control
Group Design dengan 2 variabel bebas yaitu jenis biji kakao dan konsentrasi
ekstrak polifenol. Jenis biji kakao yang digunakan adalah biji kakao kering non fermented yang normal, biji kakao kering non fermented yang terserang C.
cramerella dan P. Palmivora. Konsentrasi ekstrak polifenol yang diujikan adalah
25.000 ppm, 50.000 ppm, 75.000ppm dan 100.000 ppm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak polifenol biji kakao kering
non fermneted yang normal, biji terserang C. cramerella dan P. palmivora dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Eschericia coli dan Bacillus subtilis, pada
kosentrasi 25.000 ppm ekstrak polifenol biji kakao kering yang normal, biji
terserang C. cramerella dan P. palmivora dapat menghambat pertumbuhan bakteri
E. coli dan B. subtilis dengan rata-rata diameter daerah hambatan (DDH) diatas 1
cm (antara 10,2 -16,5 mm).