Show simple item record

dc.contributor.authorAndika Rahmawati
dc.date.accessioned2014-01-23T04:48:29Z
dc.date.available2014-01-23T04:48:29Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM081510501154
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22102
dc.description.abstractPemanfaatan agen hayati salah satunya cendawan entomopatogen sangat diminati. Isaria fumosorosea digunakan untuk mengendalikan Bemisia tabaci pada tanaman kedelai. Media yang digunkan untuk pertumbuhan I. fumosorosea yaitu media Potato Dextrose Agar (PDA) dan SDA Yeast untuk media padat, serta Ekstrak Kentang Gula (EKG) atau Potato Dextrose Broth (PDB) untuk media cair. Media perbanyakan tersebut masih kurang terjangkau, sehingga diperlukan alternatif lain dengan memanfaatkan air kelapa, air tajin dan air leri. Media air kelapa, air tajin dan air leri tersebut merupakan limbah yang biasanya dibuang begitu saja, padahal air kelapa, air tajin dan air leri tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik karena masih memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi untuk pertumbuhan spora. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah media air leri, air kelapa dan air tajin dapat digunakan sebagai perbanyakan I. fumosorosea serta untuk mengetahui pengaruh macam media cair yang difermentasikan dengan alat Fermentor Sangat Sederhana atau Shaker dalam menghasilkan produksi spora, viabilitas serta virulensi. Isolat I. fumosorosea (Koleksi Ir. Hari Purnomo, M.Si., Ph.D,DIC.) berasal dari serangga B. tabaci yang terserang cendawan I. fumosorosea dipertanaman kedelai di daerah Wirowongso. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor jenis media kultur cair (potato dextrose broth (PDB), air kelapa, air leri dan air tajin) dengan faktor alat (Fermentor Sangat Sederhana dan Shaker), percobaan ini diulang empat kali. Hasil penelitian menunjukkan media yang paling baik dalam memproduksi spora adalah media PDB dengan alat shaker yaitu 13.55 x 10 vi 8 spora/ml. Media air kelapa dengan alat FSS dan shaker menunjukkan tidak berbeda nyata dengan media PDB dengan alat FSS. Daya perkecambahan pada hari ke-15 paling tinggi didapatkan dari media PDB dengan alat FSS dan shaker yakni 100% dibandingkan dengan lainnya, tetap menunjukkan hasil tidak berbeda nyata dengan media PDB. Media ini menunjukkan efek positif.dalam virulensi dari I. fumosorosea. Terinfeksinya ditandai seperti memumi setelah 5 - 7 hari dengan terselimutinya tubuh nimfa B. tabaci dengan hifa I. fumosorosea. I. fumosorosea mampu tumbuh pada media PDB, air kelapa, air tajin dan air leri dengan alat FSS dan shaker dan mematikan nimfa B. tabaci setelah 24 jam sampai 5 hari setelah aplikasi. Daya berkecambah dan proses perkecambahan yang cepat berperan menentukan virulensi karena merupakan titik awal dari stadia pertumbuhan cendawan untuk melakukan penetrasi ke integument serangga.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081510501154;
dc.subjectIsaria fumosorosea (Holmsk.)en_US
dc.titleENGARUH AIR KELAPA, AIR TAJIN DAN AIR LERI PADA PRODUKSI SPORA Isaria fumosorosea (Holmsk.) Fries DAN VIRULENSI TERHADAP NIMFA Bemisia tabaci Genn.en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record