ENGARUH AIR KELAPA, AIR TAJIN DAN AIR LERI PADA PRODUKSI SPORA Isaria fumosorosea (Holmsk.) Fries DAN VIRULENSI TERHADAP NIMFA Bemisia tabaci Genn.
Abstract
Pemanfaatan agen hayati salah satunya cendawan entomopatogen sangat
diminati. Isaria fumosorosea digunakan untuk mengendalikan Bemisia tabaci
pada tanaman kedelai. Media yang digunkan untuk pertumbuhan I. fumosorosea
yaitu media Potato Dextrose Agar (PDA) dan SDA Yeast untuk media padat, serta
Ekstrak Kentang Gula (EKG) atau Potato Dextrose Broth (PDB) untuk media
cair. Media perbanyakan tersebut masih kurang terjangkau, sehingga diperlukan
alternatif lain dengan memanfaatkan air kelapa, air tajin dan air leri.
Media air kelapa, air tajin dan air leri tersebut merupakan limbah yang
biasanya dibuang begitu saja, padahal air kelapa, air tajin dan air leri tersebut
dapat dimanfaatkan dengan baik karena masih memiliki kandungan nutrisi yang
cukup tinggi untuk pertumbuhan spora. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah media air leri, air kelapa dan air tajin dapat digunakan sebagai
perbanyakan I. fumosorosea serta untuk mengetahui pengaruh macam media cair
yang difermentasikan dengan alat Fermentor Sangat Sederhana atau Shaker dalam
menghasilkan produksi spora, viabilitas serta virulensi.
Isolat I. fumosorosea (Koleksi Ir. Hari Purnomo, M.Si., Ph.D,DIC.)
berasal dari serangga B. tabaci yang terserang cendawan I. fumosorosea
dipertanaman kedelai di daerah Wirowongso. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor jenis media
kultur cair (potato dextrose broth (PDB), air kelapa, air leri dan air tajin) dengan
faktor alat (Fermentor Sangat Sederhana dan Shaker), percobaan ini diulang
empat kali.
Hasil penelitian menunjukkan media yang paling baik dalam memproduksi
spora adalah media PDB dengan alat shaker yaitu 13.55 x 10
vi
8
spora/ml. Media air
kelapa dengan alat FSS dan shaker menunjukkan tidak berbeda nyata dengan
media PDB dengan alat FSS. Daya perkecambahan pada hari ke-15 paling tinggi
didapatkan dari media PDB dengan alat FSS dan shaker yakni 100%
dibandingkan dengan lainnya, tetap menunjukkan hasil tidak berbeda nyata
dengan media PDB. Media ini menunjukkan efek positif.dalam virulensi dari I.
fumosorosea.
Terinfeksinya ditandai seperti memumi setelah 5 - 7 hari dengan
terselimutinya tubuh nimfa B. tabaci dengan hifa I. fumosorosea. I. fumosorosea
mampu tumbuh pada media PDB, air kelapa, air tajin dan air leri dengan alat FSS
dan shaker dan mematikan nimfa B. tabaci setelah 24 jam sampai 5 hari setelah
aplikasi. Daya berkecambah dan proses perkecambahan yang cepat berperan
menentukan virulensi karena merupakan titik awal dari stadia pertumbuhan
cendawan untuk melakukan penetrasi ke integument serangga.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]