dc.description.abstract | Salah satu perkebunan yang berusaha untuk meningkatkan produksi dan
hasil kopi yang bermutu, khususnya kopi robusta adalah PT. J.A Wattie
Perkebunan Durjo Kabupaten Jember. Penggunaan metode SQC (Statistical
Quality Control) pada tiap proses pengolahan kopi robusta secara semi basah di
PT. J.A Wattie dapat mengendalikan dan memonitor terjadinya penyimpangan
mutu produk dan dapat mengenali penyebab cacat biji kopi sehingga dapat
dilakukan tindakan pemecahan yang tepat untuk mengatasi penyimpangan mutu
tersebut. Penerapan SQC dilakukan pada proses sortasi gelondong, pulping,
washing, dan hulling, karena tahapan proses ini dapat mempengaruhi mutu biji
kopi robusta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah SQC
menggunakan bagan kendali P, diagram pareto dan diagram sebab akibat. Bahan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data tentang proses pengolahan
kopi robusta secara basah di PT. J.A Wattie selama Bulan Agustus 2010.
Dari hasil analisis dan pembahasan maka dapat diketahui pada sortasi
gelondong terdapat beberapa titik yang mengidentifikasikan adanya
penyimpangan terutama pada biji kuning namun secara keseluruhan secara proses
sortasi gelondong berada didalam batas kendali. Pada proses pupling tidak dalam
kondisi terkendali. Hal tersebut dikarenakan pada bagan kendali biji baik maupun
biji cacat terdapat beberapa tittik yang berada dibawah garis (LCL) dan diatas
garis UCL. Pada proses washing walaupun tidak ada titik yang berada diluar garis
LCL dan UCL namun terdapat beberapa titik yang persebarannya tidak merata
yang mengidentifikasikan ketidakstabilan proses. Pada proses hulling tidak dalam
kondisi terkendali karena terdapat beberapa titik yang cenderung mengarah keatas
garis UCL yang mengidentifikasikan tingginya nilai cacat.
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
Diagram pareto digunakan untuk melihat cacat biji kopi yang paling
banyak terjadi pada setiap proses. Cacat biji yang dimaksud adalah biji rambang
pada proses sortasi gelondong, biji gelondong pada proses pulping, kulit yang
masih menempel pada proses washing dan biji lorek pada proses hulling.
Analisis diagram sebab akibat untuk cacat biji ditinjau dari bahan baku,
metode, mesin, pekerja dan lingkungan. Penyebab utama biji rambang saat sortasi
adalah terkena hama bubuk. Penyebab utama kulit yang masih ada pada proses
pulping dan biji gelondong pada proses washing adalah karena pengaturan mesin
pulper dan mesin raung washer. Untuk biji lorek pada proses huling penyebabnya
karena biji lecet yang dihasilkan raung washer bila saat pencucian kurang bersih
akan menghasilkan biji lorek | en_US |