Identifikasi Perubahan Tata Guna Lahan Wilayah Perkotaan dan Dampaknya terhadap Permintaan Lahan di Wilayah Subperkotaan di Kabupaten Jembe
Abstract
INGKASAN
Identifikasi Perubahan Tata Guna Lahan Wilayah Perkotaan dan
Dampaknya terhadap Permintaan Lahan di Wilayah Subperkotaan di
Kabupaten Jember; Nely Kurniawati; 070820201007; 2010: 99 halaman;
Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Jember.
Kemajuan pesat pembangunan Kabupaten Jember dalam bidang ekonomi
membawa perkembangan lebih positif, tetapi kemajuan yang demikian pesat tidak
didukung oleh perencanaan kota yang tetap mempertahankan peruntukan
lahannya. Lahan di Kabupaten Jember yang semakin berkurang untuk ruang
publik lebih didominasi oleh aktivitas perdagangan dan jasa dibandingkan untuk
ruang publik dan hunian para warganya. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
2008 yang telah tersusun dinilai hanya sebatas legalisasi atas pelanggaran tata
ruang dalam artian perubahan tata ruang yang terjadi disesuaikan dengan RTRW
2008. Kecamatan Sumbersari sebagai salah satu contoh kecamatan kota yang
mengalami perubahan peruntukan dari daerah konservasi dan hunian. Perubahan
pemanfaatan lahan yang terjadi di Kecamatan Sumbersari adalah perubahan
pemanfaatan lahan dari perumahan ke komersial. Dalam data Kecamatan
Sumbersari tahun 2007 telah terdata penambahan aktivitas komersial di
kecamatan ini telah mencapai 49 unit bangunan komersial.
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba menganalisa
perubahan guna lahan apa saja yang terjadi di Kecamatan Sumbersari Kabupaten
Jember dari tahun 2003 sampai 2007 serta menganalisis dampak perubahan
penggunaan lahan di Kecamatan Sumbersari terhadap permintaan lahan wilayah
subperkotaan di Kabupaten Jember. Faktor-faktor perubahan yang akan dianalisa
berupa jenis perubahan dan besaran perubahan, sedangkan faktor-faktor penyebab
permintaan lahan di wilayah subperkotaan yang akan dianalisa adalah
pertumbuhan ekonomi Kecamatan Sumbersari, jumlah sarana transportasi yang melewati Kecamatan Sumbersari dan pendapatan perkapita masyarakat
Sumbersari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Jenis
perubahan pemanfaatan yang akan diteliti melihat jenis pemanfaatan lahan selama
dua periode yaitu periode I meliputi tahun 2004-2005 dan periode II meliputi
tahun 2006-2007. Metode analisis data yang dipakai menggunakan analisis regresi
linear berganda dengan disertai uji t, uji F dan uji asumsi klasik.
Dari hasil penelitian, maka didapatkan telah terjadi penetrasi lahan di
Kecamatan Sumbersari dari fungsi pemukiman berubah menjadi fungsi komersial
dan jasa. Sedangkan faktor penyebab permintaan lahan di wilayah subperkotaan
sebagai akibat perubahan tata guna lahan adalah faktor jumlah sarana transportasi
dan pendapatan perkapita. Faktor jumlah sarana transportasi ini banyak dipilih
oleh pelaku sebagai salah satu faktor yang lebih dominan sebagai penyebab
permintaan lahan di wilayah subperkotaan. Sedangkan faktor pertumbuhan
ekonomi tidak berpengaruh secara nyata dan signifikan dalam mempengaruhi
permintaan lahan di wilayah subperkotaan. Akibatnya terjadi fenomena urban
sprawl (perembetan fungsi kota). Dilihat dari struktur ekonomi, pengaruh urban
sprawl adalah terjadinya perubahan pola kegiatan ekonomi penduduk ke arah non
pertanian.
Dengan kondisi diatas, perlu segera disusun rencana tata ruang yang
mengatur perkembangan pemanfaatan ruang di wilayah studi yang lebih detail.
Juga perlu pengaturan pemberian ijin lokasi (insentif dan disinsentif), pengaturan
distribusi penduduk, pengelolaan wilayah pinggiran melalui sinkronisasi
kebijaksanaan, program dan kegiatan serta pengalihan sebagian pusat-pusat
kegiatan perkotaan ke wilayah pinggiran. Selain itu perlu untuk mensinergikan
pengembangan wilayah Kabupaten Jember secara keseluruhan.