Show simple item record

dc.contributor.authorMAULATUSSA'DIYAH, Yustika Retnowuri
dc.date.accessioned2014-01-21T04:09:56Z
dc.date.available2014-01-21T04:09:56Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nim201510401058
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19503
dc.description.abstractKetertarikan walangsangit terhadap bau busuk yang berasal dari tumbuhan dan binatang yang membusuk merupakan perilaku dari serangga tersebut. Atraktan dari tumbuhan dan binatang yang mati dapat digunakan sebagai salah satu agen pengendalian hama terpadu (PHT) pada walangsangit, yang menyerang padi pada stadia generatif dan menyebabkan biji hampa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis bahan pengawet yang terbaik dalam ekstrak ketam sehingga dapat diperoleh produk yang dapat digunakan dalam pengendalian walangsangit. Penelitian ini dilaksanakan di pertanaman padi varietas Pandanwangi di desa Randuagung Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember, dalam bulan Oktober sampai Desember 2004, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 6 perlakuan perangkap yaitu Potasium sorbat dan ekstrak ketam (B1), Sodium benzoat dan ekstrak ketam (B2), Sodium Trypoliphospat dan ekstrak ketam (B3), Natrium benzoat dan ekstrak ketam (B4), Air steril dan ekstrak ketam (B5), dan terasi (B6), setiap perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian diperoleh bahwa bahan pengawet yang digunakan memberikan pengaruh terhadap tangkapan walangsangit. Bahan yang memberikan hasil tangkapan yang banyak adalah bahan pengawet Sodium tripoliphosphat. Sedangkan untuk bahan pengawet yang baik digunakan dalam penyimpannan adalah bahan pengawet Potasium sorbat, bahan pengawet tersebut hanya dapat menunda pembusukan dalam proses penyimpanan tetapi tidak dapat memberikan hasil yang baik pada jumlah tangkapan walangsangit. Jumlah tangkapan walangsangit yang tertinggi pada fase generatif adalah menggunakan bahan pengawet Sodium tripoliphosphat sebesar 94 ekor. Dari keseluruhan hasil tangkapan yang paling banyak didapat yaitu pada pengamatan ke-3 mencapai 4,33 – 20 ekor. Jenis walangsangit terbanyak tertangkap adalah jenis walangsangit kelamin jantan. Perbandingan antara walangsangit jenis kelamin jantan dan walangsangit jenis kelamin betina 2 : 1. Beberapa bahan pengawet yang digunakan dalam ekstrak ketam, Sodium trypoliphospat tetap aktif dalam menarik walangsangit dibandingkan dengan bahan pengawet lainnya. Jenis bahan pengawet yang awet digunakan pada ekstrak ketam adalah Potasium sorbat, tetapi tidak dapat aktif dalam menarik walangsangit. Intensitas serangan walangsangit mengalami penurunan pada minggu terakhir, penggunaan bahan pengawet Natrium benzoat dapat menurunkan intensitas serangan walangsangit dibandingkan dengan bahan pengawet lainnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries201510401058
dc.subjectBAHAN PENGAWET PADA EKSTRAK KETAMen_US
dc.titleSTUDY PENAMBAHAN BEBERAPA BAHAN PENGAWET PADA EKSTRAK KETAM UNTUK PENGENDALIAN WALANGSANGIT (Leptocorisa acuta Thunb.)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record