• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agricultural Technology
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agricultural Technology
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ERUBAHAN KARAKTERISTIK MIOFIBRIL KERING IKAN KUNIRAN (Upeneus sp.) YANG DIEKSTRAK DENGAN ENZIM PAPAIN SELAMA PENYIMPANAN

    Thumbnail
    View/Open
    A (73)X_1.pdf (38.84Kb)
    Date
    2014-01-21
    Author
    DI RAHMANDAR
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Ikan kuniran merupakan salah satu hasil perikanan yang pemanfaatannya belum optimal, karena biasanya hanya dikonsumsi langsung sebagai lauk-pauk. Ikan Kuniran mempunyai komposisi gizi yang lengkap dengan kandungan protein 15,43% dari seluruh total gizi yang dikandungnya. Protein ikan dibedakan menjadi miofibril, sarkoplasma dan stroma. Miofibril merupakan protein dengan prosentase paling besar yaitu 70-80%. Salah satu cara memisahkan protein miofibril dari protein lainnya dengan hidrolisis enzimatis menggunakan enzim papain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu penyimpanan terhadap tingkat kerusakan miofibril kering serta mengetahui cara penyimpanan yang tepat miofibril kering ikan Kuniran. Hasilnya diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan dapat meningkatkan nilai ekonomi ikan Kuniran. Miofibril kering yang diperoleh pada tahap prerarasi sampel disimpan pada suhu yang berbeda-beda yaitu suhu kamar, kulkas dan freezer, yang selanjutnya dianalisa angka peroksida (Peroxide Value), uji TBA (Thiobarbituric Acid), warna dan daya gelasi untuk dapat diketahui perubahan karakteristiknya selama penyimpanan. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka peroksida sebagai indikator awal kerusakan miofibril pada minggu pertama penyimpanan menunjukkan kenaikan, selanjutnya turun kembali pada minggu-minggu berikutnya, sedangkan banyaknya mmol/kg MDA (Malonaldehida acid) yang bereaksi dengan oleh reagen TBA semakin lama penyimpanan semakin banyak. Warna semakin lama penyimpanan semakin memucat dan tekstur gel semakin lunak. Pemakaian antioksidan terbukti dapat menghambat proses oksidasi penyebab ketengikan. Dari ketiga cara penyimpanan yang menggunakan antioksidan, proses ketengikan yang terjadi relatif lebih lambat daripada yang tidak menggunakabn antioksidan. Perubahan karakteristik miofibril kering ikan Kuniran yang terjadi pada penyimpanan suhu freezer relatif lebih kecil daripada penyimpanan suhu kamar dan kulkas. Hal ini menunjukkan bahwa penyimpanan miofibril kering ikan Kuniran yang paling aman adalah pada suhu freezer.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19484
    Collections
    • UT-Faculty of Agricultural Technology [2728]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository