STUDI KELAYAKAN BEBERAPA JENIS ZEOLIT ALAM SEBAGAI ADSORBENT PADA SISTEM REFRIGERASI ADSORPSI
Abstract
Perkembangan pendinginan adsorpsi sangat perlu untuk dipromosikan,
karena sistem pendinginan ini dipandang lebih menguntungkan dari pada sistem
pendinginan kompresi. Namun sampai saat ini di Indonesia, pemanfaatan sistem
pendinginan adsorspi masih belum banyak dilakukan.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemungkinan pemanfaatan
beberapa jenis zeolit alam sebagai adsorbent pada sistem refrigerasi adsorpsi,
mengetahui Jenis zeolit alam yang paling baik menjadi adsorbent pada sistem
refrigerasi adsorpsi, dan mengetahui pengaruh beberapa variabel terhadap
kemungkinan pemanfaatan beberapa jenis zeolit alam sebagai adsorbent pada
sistem refrigerasi adsorpsi. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini antara
lain adalah sebagai sumber informasi dasar tentang kemungkinan pemanfaatan
beberapa jenis zeolit alam sebagai adsorbent pada sistem refrigerasi adsorpsi,
sebagai dasar untuk perancangan dan pembuatan mesin pendingin dengan sistem
adsorpsi zeolit dan air, dan sebagai sumber informasi penting tentang penggunaan
zeolit lokal pada teknologi refrigerasi adsorpsi
Parameter yang diteliti dalam penelitian ini adalah suhu desorpsi, waktu
desorpsi, laju penurunan berat dalam desorpsi zeolit, laju pertambahan berat
akibat adsorpsi, laju adsorpsi, kapasitas adsorpsi, dan kalor penyerapan.Pengujian
yang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan pemanfaatan beberapa jenis
zeolit sebagai adsorbent pada sitem refrigerasi adsorspsi diantaranya adalah uji
kebutuhan energi dan uji siklus desorpsi-adsorpsi.
Semua jenis zeolit alam yang diteliti dalam penelitian ini, dimungkinkan
layak menjadi adsorbent pada sistem refrigerasi adsorpsi. Waktu optimal untuk
desorpsi zeolit alam dengan pemanasan oven adalah selama 2 jam. Suhu
pemanasan tanur (1200
o
C) lebih baik untuk desorpsi zeolit alam dari pada suhu
pemanasan oven (200
o
C). Selama 0,5 jam adsorpsi, nilai kapasitas adsorpsi
O/gr zeolit
putih (zeolit putih); 0.0261 gr H
masing-masing zeolit alam sebanyak 1000 gr mencapai 0,0334 gr H
O/gr zeolit putih kehijauan kasar (zeolit putih
kehijauan kasar); 0.022 gr H
2
2
O/gr zeolit putih kehijauan halus (zeolit putih
kehijauan halus); 0.0198 gr H
O/gr zeolit hitam halus (zeolit hitam halus), dan
0.0146 gr H
2
2
O/gr zeolit hitam kasar (zeolit hitam kasar), dengan laju adsorpsi
sebesar 1,114 gr/menit (zeolit putih); 0,871 gr/menit (zeolit putih kehijauan
kasar); 0,734 gr/menit (zeolit putih kehijauan halus); 0,659 gr/menit (zeolit hitam
halus), dan 0,487 gr/menit (zeolit hitam kasar). Kalor terserap oleh masing-masing
zeolit alam mencapai 601,449 Kal (zeolit putih), 470,311 Kal (zeolit putih
kehijauan kasar), 396,107 Kal (zeolit putih kehijauan halus ), 355,978 Kal (zeolit
hitam halus), dan 262,946 Kal (zeolit hitam kasar). Selama 0,5 jam adsorpsi,
masing-masing zeolit alam sebanyak 1000 gr mampu menurunkan suhu sebesar ;
zeolit putih mampu menurunkan suhu 601,449 gram air sebesar 1
xvi
o
2
C, zeolit putih
kehijauan kasar mampu menurunkan suhu 470,311 gram air sebesar 1
C, zeolit
putih kehijauan halus mampu menurunkan suhu 396,107 gram air sebesar 1
C,
zeolit hitam halus mampu menurunkan suhu 355,978 gram air sebesar 1
C, dan
zeolit hitam kasar mampu menurunkan suhu 262,964 gram air sebesar 1
C.
Urutan kelayakan beberapa jenis zeolit alam sebagai adsorbent pada sistem
refrigerasi adsorpsi adalah sebagai berikut : zeolit putih, zeolit putih kehijauan
kasar, zeolit putih kehijauan halus, zeolit hitam halus, dan zeolit hitam kasar. Pada
penelitian ini belum diketahui laju penurunan suhu refrigeran secara periodik, oleh
karena itu perlu adanya kajian lebih lanjut berupa pengujian menggunakan mesin
pendingin sistem adsorspi (Adsorption system refrigerator).