Show simple item record

dc.contributor.authorALIF BUDI SATRIA
dc.date.accessioned2014-01-21T03:53:29Z
dc.date.available2014-01-21T03:53:29Z
dc.date.issued2014-01-21
dc.identifier.nimNIM011710201142
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19471
dc.description.abstracti Indonesia, jagung adalah bahan pangan penting yang merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Di samping itu, jagung pun digunakan sebagai bahan makanan ternak (pakan) dan bahan baku industri. Penggunaan sebagai bahan pakan yang sebagian besar untuk ternak ayam ras menunjukkan tendensi makin meningkat setiap tahun dengan laju kenaikan lebih dari 20%. Dengan terus meningkatnya pertambahan penduduk serta berkembangnya usaha peternakan dan industri yang menggunakan bahan baku jagung seperti minuman, sirup, kopi, kertas, cat dan lainnya, kebutuhan jagung semakin meningkat. Kenyataan yang terjadi itu bertentangan dengan produksi jagung yang mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Penggunaan bibit unggul, teknologi tepat guna dan cara bercocok tanam yang baik merupakan usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi jagung tersebut. Memenuhi keinginan tersebut maka dirancanglah suatu penugal jagung semi mekanis yang keberadaannya diharapkan dapat mengoptimalkan produksi jagung di Indonesia. Seiring dengan penemuan tersebut sebagai penugal baru, maka perlu diadakan suatu pengkajian lebih lanjut untuk mengetahui kelayakan tugal tersebut sebagai alat olah pertanian. Pengkajian tersebut meliputi aspek teknis, ekonomis serta sosial ekonomi. Pengujian aspek teknis meliputi efisiensi tugal ini pada operasi lapang. Dari analisis biaya, didapatkan biaya total sebesar Rp. 1.252.975,-. Sedangkan untuk pengujian kelayakan alat tugal semi mekanis tersebut dilakukan dengan menggunakan analisis NPV (Net Present Value) sebesar Rp. 1.230.174,- (negatif) dan B/C Ratio sebesar – 0,16 yang berarti tugal semi mekanis ini tidak aplikatif. Daya terima masyarakat dalam hal ini adalah petani, juga berperan dalam usaha sosialisasi alat ini. Dalam kasus ini, petani merasa ”tidak enak” menggunakan tugal ini dalam usaha pembuatan lubang tanam pada budidaya jagung. Hasil dari analisis-analisis tersebut di atas, diharapkan mampu menjadi panduan dalam usaha pemanfaatan tugal semi mekanis ini sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan produksi jagung di Indonesia pada umumnya dan kabupaten Jember khususnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries011710201142;
dc.subjectea mays Linnen_US
dc.titleANALISIS EKONOMI PEMANFAATAN TUGAL BENIH JAGUNG (Zea mays Linn) SEMI MEKANISen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record