PETIS DARI HIDROLISAT BEBERAPA IKAN INFERIOR
Abstract
Di Indonesia, ikan lemuru (Sardinella sp), kuniran (Upeneus sp), dan mata
besar (Selar crumenophthalmus) dikenal sebagai ikan dengan nilai ekonomis yang
rendah (inferior) yang belum banyak pemanfaatannya, mudah mengalami
kerusakan dan terdapat dalam jumlah yang melimpah. Umumnya masyarakat
kurang menyukai untuk mengkonsumsi jenis ikan tersebut dalam bentuk segar.
Sehingga seringkali dijumpai ikan tersebut dijual dalam bentuk ikan pindang, atau
dipakai sebagai pakan ikan dan ternak. Padahal potensi pengolahan ikan terebut
sangat bagus, hal ini dikarenakan kandungan proteinnya yang tidak kalah dengan
hasil perikanan lainnya.
Cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan ragam pengolahannya,
sehingga produksi ikan yang melimpah mempunyai arti sosial ekonomi yang
penting bagi nelayan, petani ikan, pengolah dan pedagang ikan, serta konsumen
adalah pengolahan ikan dalam bentuk hidrolisat protein. Hidrolisat protein
merupakan sari pati protein dari ikan yang diperoleh dengan cara hidrolisis
menggunakan enzim, asam dan basa, dimana produk ini dapat digunakan sebagai
makanan suplemen dan bahan fortifikasi untuk berbagai makanan antara lain
adalah petis, kecap dan sosis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama hidrolisis
enzimatis pada proses pembuatan petis dari hidrolisat beberapa ikan inferior
terhadap sifat-sifat petis dan mengetahui pengaruh jenis ikan terhadap sifat-sifat
petis dari hidrolisat.Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
bagi pihak yang membutuhkan serta dapat memperbaiki nilai ekonomi bagi ikan
inferior yang selama ini pemanfaatannya kurang optimal
Hasil penelitian diperoleh bahwa hidrolisis 45 menit (petis ikan kuniran,
petis ikan lemuru, petis ikan mata besar) menghasilkan sifat-sifat petis yang
paling baik dengan nilai organoleptik: rasa (agak gurih sampai gurih), tekstur
(agak halus sampai halus), aroma (lemah sampai agak kuat), daya oles (agak baik
sampai baik), warna (sangat cerah sampai gelap), tingkat kesukaan secara
keseluruhan (agak suka sampai suka). Dengan kadar protein 4.71 % (petis ikan
keniran), 5.68% (petis ikan lemuru), 5.29% (petis ikan mata besar), kadar air
43.82% (petis ikan kuniran), 52,65 % (petis ikan lemuru), 49,14% (petis ikan mata
besar). Rendemen 33,51 % (petis ikan kuniran), 40,59 %(petis ikan lemuru),
37,83% (petis ikan mata besar).
Ikan lemuru merupakan jenis ikan paling baik pada pembuatan petis
dengan rendemen 43,51%, kadar protein 5.68 %, kadar lemak 2.43 %, tekstur
90.45/15mm, warna (agak gelap sampai gelap), rasa (agak gurih sampai gurih),
tekstur (agak halus sampai halus), aroma (lemah sampai agak kuat), daya oles
(agak baik sampai baik), tingkat kesukaan secara keseluruhan (agak suka sampai
suka).