SPESIFITAS KATALITIK PROTEASE BIDURI (Calotropis gigantea)
Abstract
Enzim protease adalah enzim yang akhir-akhir ini paling banyak
dibutuhkan oleh berbagai industri di dunia, seperti industri bir, keju, detergen, dan
lain-lain. Pada tahun 2004, pasar enzim di dunia telah dikuasai oleh enzim protease.
Telah ditemukan sumber enzim protease baru, yaitu pada tanaman biduri (Calotropis
gigantea). Dari penemuan tersebut, lalu dilakukan eksplorasi lebih lanjut terhadap
karakteristik dari enzim protease biduri. Beberapa diantaranya adalah penentuan
derajat hidrolisis terhadap beberapa substrat, pengaruh aktivator dan inhibitor
terhadap aktivitas enzim protease biduri dan jenis proteasenya, penentuan pengaruh
detergen dan garam (NaCl) sebagai medium reaksi terhadap aktivitas enzim protease
biduri, serta pola pemecahan substrat oleh protease biduri (eksoprotease atau
endoprotease).
Penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Parameter pengamatan meliputi
derajat hidrolisis (metode TNBS), kadar protein terlarut (metode lowry), aktivitas
enzim (metode spektrofotometer UV), dan fragmentasi enzim terhadap substrat
(metode elektroforesis gel SDS-PAGE dan TLC).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa enzim protease biduri merupakan
eksopeptidase (memotong ikatan peptida dari sisi luar). Selain itu enzim protease
biduri juga dapat dipengaruhi aktivitasnya dengan penambahan beberapa aktivator
dan inhibitor. Enzim ini dapat meningkat aktivitasnya dengan penambahan NaCl dan
KCl pada berbagai konsentrasi, CaCl
viii
2
, MgCl
2
, BaCl
, dan PMSF pada konsentrasi
1mM, tetapi turun aktivitasnya pada 5 mM. Enzim ini juga turun aktivitasnya dengan penambahan FeCl
, EDTA, dan β-merkaptoetanol pada berbagai konsentrasi,
sedangkan dengan penambahan sistein pada konsentrasi 1 mM dan 5mM,
aktivitasnya meningkat. Karena itu enzim protease biduri digolongkan sebagai
protease sulfihidril. Derajat hidrolisa pada substrat spesifik termasuk tertinggi
didapatkan pada substrat miofibril ikan dan miofibril daging. Oleh karena enzim
protease biduri stabil aktivitasnya dalam larutan garam dan detergen, maka enzim ini
uga berpotensi sebagai bahan campuran produk detergen.
3