| dc.description.abstract | Pengolahan kopi dapat dilakukan secara kering, basah dan semi basah. 
Pengolahan kopi secara basah dan semi basah menghasilkan biji kopi dengan kualitas lebih baik dibandingkan kopi hasil olahan secara kering. Namun kedua cara tersebut membutuhkan air yang banyak sehingga dihasilkan limbah cair yang besar, yang berpotensi menimbulkan bahaya pada lingkungan. Selain dengan perlakuan fisika dan kimia, limbah cair dapat diolah secara biologis. Perlakuan biologis  untuk  mengolah  limbah  cair  dapat  bersifat  aerob  dan  anaerob. Penanganan  limbah  cair  pengolahan  kopi  biji  secara  semi  basah  dengan menggunakan perlakuan anaerob belum banyak dikaji dan dilakukan, terutama pengaruhnya terhadap perubahan - perubahan sifat fisik dan kimia limbah selama penanganan. Oleh sebab itu, perlu diteliti penggunaan perlakuan anaerob untuk mengetahui perubahan sifat kimia dan fisik limbah cair pengolahan kopi semi basah sehingga dihasilkan limbah yang lebih aman. 
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengendalian dan 
Konservasi Lingkungan Jurusan Teknik Pertanian serta Laboratorium Kimia dan 
Biokimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi 
Pertanian  Universitas  Jember.  Penelitian  ini  dirancang  dengan  memberikan 
perlakuan anaerob pada pengolahan limbah cair hasil dari pengolahan kopi 
robusta secara semi basah di pabrik kopi biji Sidomulyo Jember menggunakan 
reaktor anaerob sederhana. Pengujian dilakukan terhadap dua jenis limbah cair 
yaitu limbah 1 yang dihasilkan dari pengolahan kopi bulan Agustus 2010 (panen 
raya) dan limbah 2 yang dihasilkan dari pengolahan kopi bulan Oktober 2010 
(panen rancutan) dengan parameter nilai COD, nilai BOD, nilai TSS, nilai pH dan nilai turbiditas. 
Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  perlakuan  anaerob  mampu 
memperbaiki kualitas limbah cair pengolahan kopi secara semi basah dimana 
Limbah 1 dengan karakteristik nilai COD menurun dari 357,69 mg/L menjadi 
145,80 mg/L atau 60%, nilai BOD menurun dari 1,4 mg/L menjadi 0,1 mg/L atau 
93%, nilai TSS menurun dari 73 mg/L menjadi 12 mg/L atau 84%, pH naik dari 
4,6 menjadi 4,61, turbiditas menurun dari 529 NTU menjadi 170 NTU atau 68%. 
Sedangkan karakteristik Limbah 2 nilai COD menurun dari 628,56 mg/L menjadi 
252,72 mg/L atau 60%, nilai BOD menurun dari 2,3 mg/L menjadi 1,8 mg/L atau 
22%, nilai TSS menurun dari 13,5 mg/L menjadi 8,7 mg/L atau 35,6%, nilai pH 
naik dari 5,1 menjadi 6,03. Nilai turbiditas menurun dari 159 NTU menjadi 88 
NTU atau 45%. Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa perlakuan 
anaerob dalam pengolahan limbah cair hasil olahan biji kopi robusta secara semi 
basah mampu meningkatkan kualitas keamanan limbah cair tersebut. Namun, nilai 
COD yang dihasilkan masih berada di atas ambang batas aman yang ditentukan 
yaitu maksimum 100 mg/L. | en_US |