Show simple item record

dc.contributor.authorAhmad Zainuddin
dc.date.accessioned2013-11-30T02:09:06Z
dc.date.available2013-11-30T02:09:06Z
dc.date.issued2013-11-30
dc.identifier.nimNIM091510601096
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1853
dc.description.abstractDaging sapi merupakan komoditas strategis di Indonesia. Sebagai komoditas strategis, jumlah produksi daging sapi belum mampu memenuhi kebutuhan secara nasional karena jumlah produksi yang terus menurun sedangkan konsumsi yang terus meningkat. Untuk itu, Pemerintah mencanangkan Program Swasembada Daging Sapi 2014 (PSDS 2014). Program tersebut merupakan kali ketiga setelah dilaksanakan pada tahun 2005 dan 2010 yang masih belum mencapai keberhasilan. Salah satu daerah sentra produksi daging di Indonesia adalah Provinsi Jawa Timur. Sebagai daerah sentra, Jawa Timur masih memiliki beberapa kendala yaitu distribusi dari daerah produsen ke daerah konsumen yang belum merata, jumlah sapi siap potong yang masih rendah dan jumlah sapi yang dipotong yang juga masih rendah serta permasalahan peternakan rakyat yang merupakan bagian terbesar di Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui indeks distribusi daging sapi dari daerah produsen ke daerah konsumen di Jawa Timur, (2) untuk mengetahui indeks sapi siap potong di Jawa Timur, (3) untuk mengetahui indeks sapi yang dipotong di Jawa Timur serta (4) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan peternak rakyat untuk menunda penjualan sapinya (5) untuk mengetahui perkembangan impor sapi di Jawa Timur dari tahun 2013-2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode analitik. Analisis data yang digunakan yaitu analisis indeks distribusi daging, analisis indeks sapi siap potong, analisis indeks sapi yang dipotong, dan analisis logit serta analisis trend. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Jawa Timur memiliki nilai indeks distribusi sebesar 3,42 (> 1) yang artinya distribusi daging dari daerah produsen ke daerah konsumen di Jawa Timur sudah merata, (2) Jawa Timur memiliki nilai vii indeks sapi siap potong (ISSP) yang rendah yaitu sebesar 0,55 (< 0,62) yang artinya populasi sapi siap potong Jawa Timur belum mampu mendukung keberhasilan Swasembada Daging Sapi 2014 di Jawa Timur, (3) Nilai indeks sapi yang dipotong di Jawa Timur adalah sebesar 0,114 (< 0,31) yang menunjukkan bahwa produktivitas peternakan sapi potong di Jawa Timur masih rendah atau belum mampu mendukung keberhasilan Program Swasembada Daging Sapi di Jawa Timur dan (4) Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan peternak rakyat untuk menjual ternaknya adalah jumlah sapi yang dimiliki oleh peternak dan tingkat pendidikan peternak, pengetahuan pemilik tentang umur sapi siap potong, dan alasan harga jual (5) Perkembangan impor sapi di Jawa Timur dan Indonesia memiliki trend yang negatif atau memiliki kecenderungan yang menurun dari tahun 2013-2018. Penurunan perkembangan impor sapi tersebut akan berdampak positif terhadap keberhasilan Program Swasembada Daging Sapi 2014 di Jawa Timur maupun di Indonesia.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091510601096;
dc.subjectSWASEMBADA DAGING SAPIen_US
dc.titleFAKTOR- F AKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN SWASEMBADA DAGING SAPI 2014 DI JAWA TIMURen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record