ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI USAHATANI BENIH MENTIMUN LOKAL PADA PROGAM KEMITRAAN DENGAN PT. EAST WEST SEED INDONESIA
Abstract
entimun lokal merupakan sayuran yang sangat populer dan digemari oleh
hampir seluruh masyarakat. Kebanyakan usahatani mentimun masih dianggap
usaha sampingan, sehingga rata-rata hasil mentimun secara nasional masih
rendah, yakni antara 3,5 - 4,8 ton per hektar.
Peningkatan jumlah penduduk
Indonesia maupun dunia akan berpengaruh terhadap naiknya persediaan konsumsi
sayuran.
Salah satu upaya untuk meningkatkan persediaan sayuran adalah dengan
meningkatkan produksi mentimun. Upaya meningkatkan produktivitas mentimun
lokal untuk memenuhi konsumsi sayuran bagi penduduk Indonesia tidak hanya
terbatas pada kegiatan produksi buah mentimun lokal yang siap dikonsumsi, akan
tetapi juga dapat dilakukan kegiatan usahatani mentimun lokal untuk produksi
benih, seperti halnya petani di Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember telah
mengusahakan budidaya mentimun lokal untuk benih yang bermitra dengan PT.
East West Seed Indonesia, akan tetapi hasil panen yang dijual bukan lagi dalam
bentuk buah segar, namun dalam bentuk benih mentimun lokal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pendapatan usahatani benih
mentimun lokal di Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember, (2) secara fisik
faktor produksi apakah yang berpengaruh terhadap produksi benih mentimun
lokal di Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember ,(3) Apakah penggunaan faktor
produksi dalam usahatani benih mentimun lokal secara ekonomis sudah efisien di
Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Penentuan daerah penelitian dilakukan
secara sengaja di Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Metode penelitian
yang digunakan adalah deskriptif dan korelasional. Teknik pengambilan sampel
menggunakan Total Sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah: analisis pendapatan,
analisis fungsi produksi Cobb-Douglas, dan analisis efisiensi penggunaan input.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pendapatan usahatani benih mentimun
lokal menguntungkan , (2) pupuk KCl, pupuk lain,obat-obatan, dan tenaga kerja
secara fisik berpengaruh nyata terhadap produksi benih mentimun lokal,
sedangkan luas lahan, pupuk SP36, pupuk Za, dan benih secara fisik berpengaruh
tak nyata terhadap produksi benih mentimun lokal, (3) penggunaan faktor
produksi pupuk SP36, pupuk Za, obat-obatan, dan tenaga kerja secara ekonomis
belum efisien, sedangkan faktor produksi luas lahan, pupuk KCl, dan pupuk lain
secara ekonomis tidak efisien. Peningkatan pendapatan petani dapat dicapai
dengan peningkatan produksi dan efisiensi input produksi dalam usahatani benih
mentimun lokal.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4297]