PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT APLIKASI MAGNESIUM DALAM DOLOMIT PADA TANAH BERKADAR NATRIUM TINGGI
Abstract
Jagung (Zea mayz L.) merupakan tanaman C
, spesies yang menghasilkan
asam 4 karbon sebagai produk utama awal penambatan CO
iii
4
pada proses
fotosintesis. Ketersediaan unsur hara merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi laju fotosintesis pada tanaman. Sipramin merupakan salah satu
pupuk organik cair yang dimanfaatkan oleh petani sebagai pupuk alternatif
karena harganya yang cukup murah serta diduga mengandung unsur hara makro,
hara mikro dan senyawa organik. Aplikasi sipramin yang berlebihan (> 16.000
l/ha) dapat mengakibatkan turunnya pH tanah, Ca
2+
dan Mg
. Magnesium
diketahui sebagai penyusun logam yang menempati bangun klorofil serupa yang
ditempati oleh besi dalam bangun hemoglobin. Timbulnya kekurangan
Magnesium dapat disebabkan karena penyerapannya terganggu oleh banyaknya
ion K
+
, Na
+
dan NH
4
+
2
2+
. Sipramin juga nyata mempertinggi kandungan Sulfat (SO
)
dan Sodium (Na) dalam tanah. Akumulasi Na
+
yang tinggi dalam sitoplasma
dapat menyebabkan kematian sel.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui: (1) Interaksi antara
dosis pemupukan Mg dalam dolomit terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
jagung (Zea mays L.) pada tanah dengan kadar Na tinggi, (2) Varietas yang
memiliki respon terhadap dosis pemupukan Mg dalam dolomit pada tanah dengan
kadar Na tinggi, (3) Pengaruh Mg dalam dolomit terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman jagung (Zea mays L.) pada tanah dengan kadar Na tinggi.
Penelitian dilaksanakan di lahan Pusat Inkubator dan Agribisnis (PIA)
jubung mulai bulan Agustus 2004 sampai dengan Desember 2004, menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan
dengan empat taraf perlakuan P0 = 0 ton dolomit/ha (0 ton Mg/ha) P1 = 4 ton
dolomit/ha (960 kg Mg/ha) P2 = 6 ton dolomit/ha (1440 kg Mg/ha) P3 = 8 ton
dolomit/ha (1920 kg Mg/ha) serta dua macam varietas jagung, yaitu varietas lokal
Jember Silo dan varietas komposit Bisma. Uji lebih lanjut menggunakan Uji Jarak
Duncan taraf kepercayaan 5%. Parameter penelitian meliputi: Laju pertumbuhan
tanaman relatif, jumlah daun, berat kering brangkasan, umur berbunga, panjang
tongkol, diameter tongkol, berat kering tongkol berklobot, berat kering tongkol
tanpa klobot, berat biji per tongkol, berat 100 biji, kandungan klorofil daun serta
kandungan Na dan Mg jaringan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian pertumbuhan dan
produksi dua varietas jagung akibat aplikasi Magnesium dalam dolomit pada
4
tanah berkadar natrium tinggi, adalah: (1) Pertumbuhan dan produksi jagung yang
tumbuh pada tanah berkadar natrium tinggi bukan merupakan respon varietas dan
aplikasi Mg dalam dolomit, (2) Varietas jagung lokal lebih tahan tumbuh di kadar
Na tanah tinggi dibandingkan dengan varietas jagung hibrida, (3) Pertumbuhan
dan produksi tanaman jagung yang tumbuh pada tanah berkadar Na tinggi tidak
dipengaruhi oleh aplikasi dolomit.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]