Show simple item record

dc.contributor.authorhofi Herawat i Nasichat u Rochmah
dc.date.accessioned2014-01-19T18:11:01Z
dc.date.available2014-01-19T18:11:01Z
dc.date.issued2014-01-19
dc.identifier.nimNIM991510401230
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17586
dc.description.abstractSerangan jamur Phakopsora pachyrhizi yang menyebabkan penyakit karat daun pada tanaman kedelai dapat menurunkan hasil kedelai 30 – 90 persen. Usaha untuk memperoleh sumber pestisida nabati yang baru khususnya untuk menekan perkembangan P. pachyrhizi, maka pada penelitian ini diuji pengaruh ekstrak daun Commelina difusa, Vernonia cinerea, Eclipta alba, dan Azadirachta indica. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi ekstrak daun C. difusa, V. cinerea, E. alba, dan A. indica terhadap P. pachyrhizi dan terhadap hasil kedelai. Penelitian dilaksanakan pada petak-petak pertanaman kedelai varietas Wilis di lahan di Desa Tuliskriyo Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. Penelitian pada petak-petak pertanaman kedelai dilakukan dengan mengaplikasikan 4 jenis ekstrak daun yaitu C. difusa, V. cinerea, E. alba, dan A. indica. Aplikasi ekstrak-ekstrak tersebut pada pertanaman dilakukan mulai tanaman berumur 10 hari setelah tanam (hst) dengan interval semprot 5 hari sampai tanaman berumur 75 hst. Volume masing-masing ekstrak yang digunakan adalah 500 ml per petak (3 m 2 ). Parameter pengamatan meliputi intensitas penyakit karat daun, laju infeksi, tinggi tanaman, jumlah polong normal, jumlah polong tidak normal, jumlah polong hampa, dan berat biji per tanaman (gram/tanaman). Pengamatan jumlah tanaman sakit dilakukan 1 hari sebelum penyemprotan. Penyemprotan masing-masing ekstrak dilakukan sampai menjelang panen pada tanaman uji sebanyak 30 tanaman untuk setiap petak percobaan. Masing-masing perlakuan digunakan 3 kali ulangan. Pengamatan terhadap intensitas penyakit karat daun dilakukan secara random diagonal dengan mengambil tanaman dari masingmasing petak pecobaan, jumlah tanaman yang diamati adalah 5 tanaman per petak. Tiap tanaman diamati 2 buah daun atas, 2 buah daun tengah, dan 2 buah daun bawah. Aplikasi ekstrak daun A. indica dan E. alba pada saat tanaman berumur 40 hst.,60 hst., dan 70 hst. ternyata lebih baik dalam menghambat perkembangan P. pachyrhizi di pertanaman, sedangkan terhambatnya pertumbuhan tanaman dan terjadinya penurunan hasil kedelai disebabkan bukan hanya karena faktor lingkungan akan tetapi juga karena adanya serangan P. pachyrhizi pada intensitas yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa aplikasi ekstrak daun A. indica dan E. alba paling efektif menghambat perkembangan P. pachyrhizi pada pertanaman kedelai. Intensitas penyakit karat daun yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan hasil kedelai.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries991510401230;
dc.subjectEkstrak Mimba dan Gulma Berdaun Lebaren_US
dc.titlePENGARUH EKSTRAK MIMBA DAN GULMA BERDAUN LEBAR (BROAD LEAF) TERHADAP KARAT DAUN (Phakopsora pachyrhizi Sydow) PADA KEDELAIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record