PENGARUH EKSTRAK MIMBA DAN GULMA BERDAUN LEBAR (BROAD LEAF) TERHADAP KARAT DAUN (Phakopsora pachyrhizi Sydow) PADA KEDELAI
Abstract
Serangan jamur Phakopsora pachyrhizi yang menyebabkan penyakit karat
daun pada tanaman kedelai dapat menurunkan hasil kedelai 30 – 90 persen. Usaha
untuk memperoleh sumber pestisida nabati yang baru khususnya untuk menekan
perkembangan P. pachyrhizi, maka pada penelitian ini diuji pengaruh ekstrak
daun Commelina difusa, Vernonia cinerea, Eclipta alba, dan Azadirachta indica.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi ekstrak daun
C. difusa, V. cinerea, E. alba, dan A. indica terhadap P. pachyrhizi dan terhadap
hasil kedelai.
Penelitian dilaksanakan pada petak-petak pertanaman kedelai varietas
Wilis di lahan di Desa Tuliskriyo Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar.
Penelitian pada petak-petak pertanaman kedelai dilakukan dengan
mengaplikasikan 4 jenis ekstrak daun yaitu C. difusa, V. cinerea, E. alba, dan
A. indica. Aplikasi ekstrak-ekstrak tersebut pada pertanaman dilakukan mulai
tanaman berumur 10 hari setelah tanam (hst) dengan interval semprot 5 hari
sampai tanaman berumur 75 hst. Volume masing-masing ekstrak yang digunakan
adalah 500 ml per petak (3 m
2
).
Parameter pengamatan meliputi intensitas penyakit karat daun, laju
infeksi, tinggi tanaman, jumlah polong normal, jumlah polong tidak normal,
jumlah polong hampa, dan berat biji per tanaman (gram/tanaman). Pengamatan
jumlah tanaman sakit dilakukan 1 hari sebelum penyemprotan. Penyemprotan
masing-masing ekstrak dilakukan sampai menjelang panen pada tanaman uji
sebanyak 30 tanaman untuk setiap petak percobaan. Masing-masing perlakuan
digunakan 3 kali ulangan. Pengamatan terhadap intensitas penyakit karat daun
dilakukan secara random diagonal dengan mengambil tanaman dari masingmasing
petak pecobaan, jumlah tanaman yang diamati adalah 5 tanaman per petak. Tiap tanaman diamati 2 buah daun atas, 2 buah daun tengah, dan 2 buah
daun bawah.
Aplikasi ekstrak daun A. indica dan E. alba pada saat tanaman berumur
40 hst.,60 hst., dan 70 hst. ternyata lebih baik dalam menghambat perkembangan
P. pachyrhizi di pertanaman, sedangkan terhambatnya pertumbuhan tanaman dan
terjadinya penurunan hasil kedelai disebabkan bukan hanya karena faktor
lingkungan akan tetapi juga karena adanya serangan P. pachyrhizi pada intensitas
yang tinggi.
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa aplikasi ekstrak daun
A. indica dan E. alba paling efektif menghambat perkembangan P. pachyrhizi
pada pertanaman kedelai. Intensitas penyakit karat daun yang tinggi dapat
menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan hasil kedelai.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]