PENERAPAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PENGOLAHAN SECARA BASAH KOPI ROBUSTA (Studi Kasus di Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Sumber Wadung Kabupaten Jember)
Abstract
Pada dasarnya tanaman kopi bukan merupakan tanaman asli Indonesia, melainkan jenis tanaman yang berasal dari benua Afrika, akan tetapi dapat tumbuh baik di Indonesia. Salah satu faktor penghambat terpenting untuk meningkatkan nilai ekspor adalah faktor mutu kopi. Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kabupaten Jember Kebun Sumber Wadung merupakan salah satu perkebunan yang berusaha untuk meningkatkan produksi dan hasil kopi yang bermutu. Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah menggunakan Statistical Process Control (SPC). Statistical Process Control (SPC) mencakup pengukuran dan evaluasi terhadap variasi dalam sebuah proses dan usaha-usaha yang telah dibuat untuk membatasi atau “mengontrol” variasi tersebut. SPC juga sangat fleksibel dalam menganalisa proses apa saja, termasuk proses pengolahan secara basah kopi robusta. Hal inilah yang melatarbelakangi kami untuk melakukan penelitian di Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kabupaten Jember Kebun Sumber Wadung. Adanya perubahan mutu biji kopi robusta maka dibutuhkan piranti untuk mengetahui sejauh mana perubahan keluaran mutu pada setiap tahapan proses, bagaimana kemampuan prosesnya serta upaya pengendalian mutu yang seharusnya dilakukan. Penelitian ini dibatasi oleh tahapan proses pengolahan Sortasi Gelondong, Hulling dan Sortasi Biji. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keluaran mutu pada setiap tahap proses pengolahan biji kopi robusta dan untuk menganalisa apakah proses sudah sesuai dengan standar. Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Daerah Perkebunanj (PDP) Kabupaten Jember Kebun Sumber Wadung mulai tanggal 14 Maret sampai dengan 14 April 2005 dengan metode pengambilan data meliputi wawancara, observasi dan studi pustaka. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari catatan-catatan hasil pengambilan sampel selama panen tahun 2004 dan data primer yaitu wawancara dengan karyawan pabrik atau staf ahli. Data diambil dari beberapa proses pengolahan yang merupakan piranti yang berpengaruh langsung dan dianalisa secara berurutan. Metode analisa data yang digunakan adalah bagan kendali P sebagai data atribut untuk pengukuran proporsi cacat. Dari hasil analisis dan pembahasan diketahui bahwa proses pengolahan kopi robusta secara basah di Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kabupaten Jember Kebun Sumber Wadung telah berjalan dengan baik dan masih dalam batas kendali mutu, dan secara keseluruhan telah sesuai dengan standar.