TUDI PENYEBAB KESALAHAN MUTU GULA KELAPA PADA INDUSTRI GULA KELAPA DI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Gula kelapa, suatu produk olahan dari nira kelapa telah lama dikenal dalam
penyiapan makanan kecil maupun minuman segar sehari-hari. Produk tersebut
berfungsi sebagai pemanis yang mempunyai citarasa yang khas sehingga dalam
penggunaannya tidak dapat digantikan dengan jenis gula lain. Selain sebagai
pemanis, gula kelapa juga berfungsi sebagai pewarna coklat dan banyak digunakan
dalam pengolahan pangan maupun ramuan obat-obatan.
Maraknya persaingan industri gula kelapa di tanah air, mendorong munculnya
upaya peningkatan kualitas produk gula kelapa yang dihasilkan. Upaya tersebut
berupa pengembangan teknologi maupun penganekaragaman fungsi, sehingga gula
kelapa memiliki nilai kompetitif ekonomi yang lebih baik. Teknologi pengolahan
gula kelapa dapat dikembangkan dengan peningkatan fungsinya, selain sebagai
sumber atau bahan pemanis. Beberapa industri gula kelapa di kabupaten Jember
mempunyai permasalahan adanya kesalahan mutu pada produk yang dihasilkan,
sehingga untuk itu perlu dilakukan identifikasi terhadap faktor-faktor yang
berpengaruh di dalam penentuan mutu gula kelapa.
Analisa data dilakukan dengan menggunakan diagram pareto, diagram sebab
akibat, dan lembar pengecekan untuk menggambarkan suatu kesalahan mutu produk
yang terjadi.
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data menggunakan diagram
pareto, lembar pengecekan dan diagram tulang ikan, maka didapat bahwa kriteria
cacat produk mulai dari jumlah terbesar hingga terkecil adalah bentuk, berat, aroma,
dan rasa.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas produk antara lain pH nira
segar, suhu pemasakan, waktu pemasakan, proses kristalisasi, kebersihan peralatan,
jenis cetakan dan keterampilan pengrajin.