dc.description.abstract | Pembelajaran Sejarah yang bersifat monoton dan membosankan bagi siswa
disebabkan oleh salah satu faktor ekstern. Kaitannya dengan penyediaan sarana dan
prasarana pembelajaran Sejarah yang berhubungan dengan kondisis ruang kelas dan
media pembelajaran. Hal itu mengakibatkan siswa cenderung malas belajar dan pasif
dalam pembelajaran sehingga hasil belajar yang diraih kurang memuaskan.
Kebosanan dan kejenuhan belajar siswa dalam ruang kelas didorong oleh keadaan
ruang kelas yang monoton tanpa adanya refresing atau penyegaran untuk siswa dalam
memulai materi atau mata pelajaran disetiap pergantian jam mata pelajaran. Untuk
Mengaktifkan siswa dan meningkatkan hasil belajar sejarah, maka dibutuhkan suatu
model pembelajaran yang juga didukung oleh metode pembelajaran yang variatif.
Salah satu model pembelajaran yang digunakan oleh sekolah, yaitu model
pembelajaran Moving Class dan model pembelajaran Permanen Kelas.
Model pembelajaran Moving Class adalah suatu model pembelajaran yang
mana siswa selalu berpindah-pindah di kelas mata pelajaran pada setiap terjadi
pergantian jam mata pelajaran dan guru mata pelajaran menunggu dalam ruang kelas
mata pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajarkan. Sarana dan prasarana
media pembelajarannya sudah tersedia dalam masing-masing ruang kelas mata
pelajaran sehingga guru tidak mengalami kesulitan dalam menyediakan media
pembelajaran pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Salah satu bagian dari
kegiatan model pembelajaran Moving Class adalah adanya Kunjung Karya, yaitu
viii
penempelan hasil kerja siswa yang berdasarkan pada materi yang diajarkan atau
materi yang dibahas. Penempelan hasil kerja siswa tersebut diletakkan pada dinding
bagian belakang kelas mata pelajaran. Sedangkan model pembelajaran Permanen
Kelas/kelas tetap adalah suatu ruang kelas yang digunakan secara tetap oleh siswa
dan guru yang berfungsi sebagai ruang belajar mengajar di sekolah secara klasikal
atau berurutan sesuai dengan tingkatannya. Tingkatan kelas yang ada di SMP Negeri
1 Panarukan antara lain: Kelas 1-A, kelas 1-B, kelas 1-C, kelas 1-D, kelas II-A, kelas
II-B, kelas II-C, kelas II-D, kelas III-A, kelas III-B, kelas III-C dan, kelas III-D. Guru
sebagai tim pengajar dalam satu kelas yang tetap dan sama. Dalam satu kelas ada 4
orang guru berbeda bidang studinya yang mengajar mata pelajaran yang berbeda pula
selama proses belajar mengajar berlangsung dalam 7 jam dengan 3 atau 4 mata
pelajaran di satu ruang kelas yang tetap secara klasikal.
Permasalahan dalam penelitian ini: 1) Bagaimanakah Efektivitas penggunaan
Model Pembelajaran Moving Class pada Pembelajaran Sejarah Siswa Kelas II di
SMP Negeri 1 Panarukan Tahun Ajaran 2005/2006 ? 2) Bagaimanakah Efektivitas
penggunaan Model Pembelajaran Permanen Kelas pada Pembelajaran Sejarah Siswa
Kelas II di SMP Negeri 1 Panarukan Tahun Ajaran 2005/2006 ? 3) Bagaimanakah
Hasil Perbandingan antara Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Moving
Class dengan Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Permanen Kelas pada
Efektivitas Pembelajaran Sejarah Siswa Kelas II di SMP Negeri 1 Panarukan Tahun
Ajaran 2005/2006 ? | en_US |