Pengaruh Asam Askorbat dan Ion Kalsium Terhadap Karakteristik Produk Interaksi Protein Koro Pedang (Canavalia ensiformis L.) dengan Polisakarida Anionik Gum Xanthan
Abstract
Koro pedang (Canavalia ensiformis L.) merupakan salah satu jenis korokoroan
yang mengandung protein cukup tinggi yaitu ±21,7 %. Akan tetapi
penggunaannya masih rendah karena sifatnya yang mudah terdenaturasi pada suhu
tinggi dan kelarutannya yang rendah pada pH isoelektrik. Salah satu cara untuk
meningkatkan sifat fungsional dari protein koro pedang adalah dengan
menginteraksikan dengan gum xanthan. Keberhasilan proses interaksi tersebut sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti penambahan asam askorbat dan garam
CaCl
. Salah satu cara aplikasi produk interaksi protein koro pedang dan gum
xanthan yaitu menggunakannya sebagai bahan tambahan makanan (BTM).
2
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil
Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Jember yang dilaksanakan pada bulan Juni 2006 sampai bulan Juni 2007.
Penelitian ini dilakukan menggunakan dua perlakuan yaitu perlakuan 1 dengan
menambahkan asam askorbat dengan variasi konsentrasi 0 M; 0,0005 M dan 0,002 M
pada pembuatan produk interaksi dan perlakuan 2 dengan menambahkan CaCl
pada
pembuatan produk interaksi dengan variasi konsentrasi 0 N; 0,04 N; 0,06 N dan 0,08
N, dengan pengulangan sebanyak dua kali. Parameter yang diamati meliputi
rendemen, sifat fungsional kelarutan, Oil Holding Capacity (OHC), aktivitas emulsi,
stabilitas emulsi, aktivitas buih, stabilitas buih, dan stuktur mikroskopis. Pengolahan
data hasil analisis dilakukan dengan metode deskriptif. Data yang diperoleh dari
kedua ulangan ditampilkan dalam bentuk tabel, dirata-rata dan dibuat grafik
kemudian dibandingkan dari tiap variasi perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan asam askorbat pada
produk interaksi protein koro pedang dan gum xanthan dengan konsentrasi 0,0005 M
memiliki sifat fungsional lebih baik dibandingkan dengan panambahan asam askorbat
0,002 M. Hasil analisa menunjukkan bahwa produk interaksi protein koro pedang dan
gum xanthan dengan penambahan asam askorbat 0,0005 M memiliki rendemen
(0,275±0,018 gram), OHC (1522,510±1,409 %), aktivitas buih (912±248,90
ml/gram), stabilitas buih (54±25,46 %), aktivitas emulsi (252,99±35,69 m
/gram),
dan stabilitas emulsi (84,23±0,803 menit). Sedangkan pada produk interaksi protein
koro pedang dan gum xanthan dengan penambahan CaCl
menghasilkan sifat
fungsional paling baik yaitu pada penambahan CaCl
ix
2
2
2
2
0,04 N. Hasil analisa
menunjukkan bahwa produk interaksi protein koro pedang dan gum xanthan dengan
penambahan CaCl
0,04 N memiliki rendemen (0,363±0,027 gram), OHC
(1676,422±45,129 %), aktivitas emulsi (311,715±24,687 m
2
2
/gram), dan stabilitas
emulsi (78,281±1,343 menit).